Berita Banjarmasin

MTsN Mulawarman Bakal Tahan Ijazah Siswa yang Gelar Aksi Coret-coret

Aksi pengumpulan baju untuk disumbangkan ke adik kelas dan pihak-pihak yang memerlukan merupakan suatu upaya membangun building character

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Murhan
banjarmasinpost.co.id/faturahman
Siswa SLTA di Palangkaraya merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - MTsN Mulawarman mengambil langkah tegas bagi siswanya yang ketahuan menggelar aksi corat-coret dan konvoi usai kelulusan.

Namun, khusus pelajar MTsN Mulawarman, sejak dini sudah dibekali amar maruf nahi mungkar sehingga bisa dipastikan siswa setempat tak melakukan aksi coret-coret baju dan melakukan konvoi di jalan.

"Kalau ketahuan coret-coret saat kelulusan, ijazahnya pasti kami tahan. Untuk siswa MTsN Mulawarman sejak awal mengumpulkan baju seragamnya untuk diberikan ke adik kelas yang memerlukan dan fakir miskin. Jadi baju-baju yang tidak dipakai itu tidak mubazir," kata Kepala MTsN Mulawarman, Muhammad Adenan, Kamis (11/5/2017).

Dijelaskannya, tak semua pelajar di MTsN Mulawarman itu dari orang yang berada. Lebih baik baju bagi pelajar yang lulus, dikumpulkan untuk adik-adik kelas yang memerlukan sehingga bisa membantu orangtua siswa yang kurang secara ekonomi.

Adenan melihat, maraknya aksi corat-coret baju dan konvoi di jalan itu menujukkan terjadinya dekadensi moral dan kurangnya etika di kalangan pelajar.

Para pelajar hanya menuruti kepuasan hati dengan melakukan aksi corat-coret.
"Kalau para kalau pelajar melakukan aksi corat-coret baju, konvoi dan selanjutnya mencoreti bangunan itu menunjukkan moralitas rendah," ujarnya.

Menurut Adenan, daripada dicorat-coret dan diguntingi, lebih baik baju seragam itu disumbangkan ke orang yang memerlukan. Seperti di MTsN Mulawarman sebelum kelulusan baju dikumpulkan dan dipisah berdasarkan ukuran.

"Soal pengumpulan baju diurusi bagian kesiswaan di MTsN Mulawarman. Nanti adik-adik kelas yang memerlukan tinggal memilih sesuai ukuran," kata Adenan.

Adenan memastikan, baju-baju yang dikumpulkan para pelajar yang mau lulus itu masih layak pakai.

Aksi pengumpulan baju untuk disumbangkan ke adik kelas dan pihak-pihak yang memerlukan merupakan suatu upaya membangun building character untuk para pelajar MTsN Mulawarman.

"Kami ingin lulusan MTsN Mulawarman itu punya kepekaan terhadap lingkungan, peduli sesama dan tidak melakukan perbuatan yang mubazir," katanya.

Tak hanya pengumpulan baju, sambung Adenan, setiap Ramadan, MTsN Mulawarman itu penuh dengan sembako dari para siswa dan orangtua siswa untuk disumbangkan ke kaum dhuafa.

Setia Ramadan pula, siswa diberikan tiga amplop untuk sumbangan kemakmuran masjid di sekolah.

"Dengan tiga amplop itu, kami harapkan siswa terlatih berkomunikasi dengan orang sekitar, terutama untuk pengumpulan donasi untuk kepentingan tempat ibadah. Kami juga melatih sisw itu berifinfaq juga sedekah setiap saat," ujar Ketua Komisi Fatwa MUI Kalsel.

Wakil Ketua Pengurus NU Kalsel ini ingin para siswa MtsN Mulawarman itu menjadi generasi yang aklakul karimah. Dalam proses belajar mengajar pun, jika mata pelajaran akidah aqklak itu memdapatkan nilai lima maka tak akan naik kelas.

"Kami pun akan menahan ijazah bagi siswa yang kedapatan melakukan aksi corat-coret dan konvoi di jalan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved