Menggunakan Dana Pribadi, Polisi Ini Beli Lahan Bekas Tempat Pelacuran Untuk Bangun Masjid

Apa yang dilakukan polisi ini patut diacungi jempol. Anggota polisi ini sehari-hari sebagai anggota Bhabinkamtibmas dari Polres Baubau, Polda Sulawesi

Editor: Eka Dinayanti
TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI
Bripka La Ode Astar 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BAUBAU - Apa yang dilakukan polisi ini patut diacungi jempol. Anggota polisi ini sehari-hari sebagai anggota Bhabinkamtibmas dari Polres Baubau, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bripka La Ode Astar, nama polisi ini, berhasil mengubah sebuah lokasi yang biasa dipakai warga untuk pesta miras menjadi tempat belajar mengaji di Lingkungan Bariya, Kelurahan Baadia, Baubau.

Yang membuat haru, La Ode Astar ‎membeli sebidang tanah dari uang pribadinya untuk membangun masjid bagi kegiatan ibadah warga.

"‎Saya bangga dengan anggota saya ini, Bripka La Ode Astar. ‎Kalau saya jadi dia, saya belum mampu seperti itu. Dia bekerja melebihi panggilan tugas. Ini semua Rahmat Tuhan, mudah-mudahan semuanya berkembang lagi. Di usia seumur dia pasti yang lain memikirkan untuk membeli motor, tapi La Ode Astar beda, dia memilih bangun masjid untuk warga," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto.

Masjid La Ode Astar
Acara peletakan batu pertama Masjid Al Fiqri di Lingkungan Bariya, di Kelurahan Baadia, Baubau oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto. Pembangunan masjid ini diinisiasi oleh Bripka La Ode Astar, polisi anggota Polres Baubau.

Siang itu, Kamis (18/5/2017) Rikwanto menyambangi La ode Astar untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid yang La Ode Astar inisiasi tersebut.

Tak sendiri, Rikwanto datang bersama Kabid Humas Polda Sultra, Narto, Kapolres Baubau, AKBP Suryo Aji, dan warga di Bariya, Baubau, Sulawesi Tenggara.

Kedatangan pejabat utama Mabes Polri tersebut secara khusus untuk melakukan Peletakan Batu Pertama bagi pembangunan masjid Al Fiqri di Lingkungan Bariya, Kel Baadia.

‎Rikwanto menyampaikan apresiasi dan selamat bagi La Ode Astar karena apa yang dilakukannya mulai dari mengubah tempat pesta miras menjadi tempat belajar mengaji bernama Al Fikri.

Akan halnya La Ode Astar dia merasa terharu upayanya itu mendapat perhatian dari para pimpinan di tempatnya selama ini bekerja.

Beberapa kali terlihat pria ini mengelap air mata yang membasahi pipinya menahan haru.

Hanisa, Ketua RT di lingkungan Bariya mengaku sangat bersyukur lokasi prostitusi di tengah pemukiman warga yang dikenal sebagai "dolly mini" tersebut kini berubah fungsi.

"‎Tempat maksiat itu dulu berdiri tahun 2006, lalu awal 2017 tercetuslan pikiran dari Pak La Ode Astar untuk merubah menjadi tempat pengajian anak. Itu semua diridoi Allah SWT," terang Hanisa.

‎Hanisa melanjutkan setiap sore sekitar pukul 16.00 WITA, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran selalu menggema dari sana. Lalu berlanjut dengan salat magrib berjamaah.

Kini santri di Al Fikri mencapai 250-300 orang. Jumlah santri kian bertambah karena banyak masyarakat di luar Bariya yang mengikutsertakan putra-putrinya belajar Al-Quran di sana.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved