Seputar Kalteng
Mungkinkah Ada Aktor Selain Yansen Binti? Begini Kata Penulis Buku 'Sampit Bukan Poso'
Penetapan Anggota Komisi B DPRD Kalimantan Tengah dari Partai Gerindra, Yansen Alison Binti atau Yansen Binti, sebagai tersangka dalam kasus pembakara
Penulis: Fathurahman | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Penetapan Anggota Komisi B DPRD Kalimantan Tengah dari Partai Gerindra, Yansen Alison Binti atau Yansen Binti, sebagai tersangka dalam kasus pembakaran delapan sekolah, mendapat sorotan banyak pihak.
Betapa tidak, selama ini Yansen yang juga adalah Ketua Umum Gerakan Pemuda Dayak Kalimantan Tengah yang tentunya adalah merupakan tokoh di kalangan pemuda di Kalteng.
Sosok, mantan Ketua Gapensi Kalimantan Tengah itu juga sudah banyak dikenal orang dari dalam Bumi Tambun Bungai juga dari luar Kalimantan Tengah.
Yansen memang organisatoris dan ketokohannya sudah tidak diragukan lagi sehingga dia bahkan didaulat menjadi Sekretaris Dewan Adat Dayak dan Sekretaris di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kalimantan Tengah.
Penetapannya sebagai tersangka oleh Penyidik Polda Kalteng keterkaitannya dalam Kasus Pembakaran Delapan Sekolah di Palangkaraya, tidak menutup kemungkinan juga akan melibatkan pihak lainnya.
"Ya benar, mungkin saja dan sangat mungkin akan adalagi pihak lainnya yang akan menyusul Yansen untuk ditetapkan sebagai tersangka, karena kasusnya masih terus didalami," ujar Muhammad Gumarang, penulis buku Sampit Bukan Poso Bukan Pula Timor Timur, Selasa (5 /9/2017).
Menurut Ketua Forum Kerja Sama Pengusaha Jasa Konstruksi Kabupaten Kotawaringin Timur ini, bisa saja ada keterlibatan pihak lain yang berada diatas Yansen Binti ( YB) tersebut, karena selain yang menyuruh, mungkin saja ada yang mendanainya.
"Namun ini tentu sudah menjadi ranah polisi," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Tengah, AKBP Pambudi Rahayu mengatakan, semuanya saat ini masih dilakukan pendalaman oleh penyidik," Kami masih melakukan mendalami kasusnya," ujar Pambudi. (TRIBUNKALTENG.com)
Teks
Muhammad Gumarang (faturahman)
