Berita Banjarmasin
Ini Fakta Jaringan Prostitusi Kalsel, Dari Transaksi Rp 2 Juta Hingga Rp 15 Juta
Am seorang perempuan muda, ditangkap saat giat Satpol PP Banjarbaru menyasar tempat penginapan kelas melati, di kawasan Landasanulin, Rabu (20/9/2017)
Penulis: Restudia | Editor: Eka Dinayanti
Terungkapnya kasus prostitusi online di Jakarta pada April 2015 lalu, dengan korban Tata, sosok pemasar prostitusi online di Jakarta, ternyata fenomena di Kalsel juga ada.
Transaksi prostitusi online beralih pada fitur chat BlackBerry Messenger (BBM). Yang bisa berkomunikasi dengan mereka hanya orang-orang yang sudah mendapat izin berteman.
Salah satunya adalah seorang perempuan yang minta disebut Lela. Setelah bisa berteman, Lela bertanya asalnya koran ini mendapat PIN-nya. Setelah dijelaskan, dia langsung mudah diajak berkomunikasi.
Ternyata dia ‘mami’ alias penyalur perempuan yang bisa diajak ‘mojok’. Status yang kerap ditulis di BB Lela, selalu bersifat promotif. Seperti: Kalau minat, ping me ya".
Baca juga: Terbongkar, Pengedar Sabu Amuntai Ini Sembunyikan Sabu di Tempat Penyimpanan Beras
3. Mucikari Surabaya Juga Pasok Wanita Penghibur Kalsel.
Jajaran Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan membongkar prostitusi online dan mengamankan papi serta mucikari yang berasal dari Surabaya Jawa Timur pada Juli 2017 lalu.
Dalam aksinya, keduanya bisa menyediakan wanita penghibur ke beberapa kota antara lain Banjarmasin, Kalimantan Selatan serta Kalimantan Timur.
Tarif mereka pun beragam dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta.
Kapolda Kalsel, Brigjen Rachmat Mulyana, Senin (24/7/2017) siang mengungkapkan keduanya ditangkap pihaknya di Surabaya, Jawa Timur. Mereka menyediakan jasa perempuan hingga ke Kalsel.
Pada penangkapan serentak tersebut, selain mengamankan satu perempuan panggilan, pihaknya juga mengamankan pria berinisial DA alias Papi dan satu mucikari inisial FW.
"Modusnya tersangka melakukan penjual wanita dari teman ke teman denhan mesia sosial aplikasi WhatsApp dan BBM dengan nama "Bonafit Girls".
Modus dua tersangka yakni DA alias papi dan satu mucikari insial FW dalam memperdagangkan para wanita panggilan untuk menghibuur para hidung belang di berbagai daerah di Indonesia cukup simple namun juga hati-hati.
Meski berada di Surabaya, keduanya mampu memerintah para perempuan untuk menemani para hidung belang menghabiskan malam dengan intim.
Pelanggan lebih dulu memesan ke DA alias Papi via WhatSapp dan mentransfer sebanyak 30 persen dari tarif layanan.
Kemudian Papi memesan hotel via traveloka dan pelanggan tinggal datang. Gadis atau korban pun disuruh datang ke hotel tersebut oleh sang mucikari FW alias FN untuk melayani pria hidung belang.
