Sosial Media
Kejamnya Sosmed! Bakso Kumis Permai yang Super Laris Mendadak Sepi, Postingan FB Ini Biangnya
Kisah hoax dengan bumbu cerita yang seolah-olah nyata membuat Warung Bakso tersebut harus menerima kenyataan pahit.
“Warga di sini juga sudah bantu meluruskan kabar hoax penggerebekan kios bakso milik saya yang dituding menggunakan daging celeng,” kata Taufik pada Jumat (29/9/2017).
Taufik mengatakan, sudah melaporkan hal itu ke Polsek Tambun dan Polres Metro Bekasi untuk segera diproses.
Namun permintaannya itu ditolak dan diarahkan ke Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
“Katanya di Polda Metro Jaya ada unit Cyber Crime, sehingga saya disarankan membuat laporan di sana namun belum sempat,” ujar Taufik.
Namun untuk sementara waktu, Taufik memasang spanduk besar soal klarifikasi kabar adanya penggerebekan bakso celeng di tempat usahanya.
Taufik menyebut, telah mengantongi sertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas usaha baksonya itu.
"Label MUI kami tidak palsu dan silakan dicek langsung. Demi dapat label halal pun kami rela bolak-balik ke Bandung untuk mengurusnya, dan semua bahan olahan bakso, serta seluruh barang yang ada di warung kami semua sudah dicek oleh LPPOM MUI,” tegasnya.
Bantah bakso pakai daging celeng
Taufik Widodo menegaskan bahwa dia telah difitnah oleh sejumlah pengguna media sosial Facebook.
Usaha bakso yang dirintis sejak belasan tahun ini dituding digerebek polisi, karena memakai daging babi atau celeng sebagai bahan baku.
“Saya pastikan kabar itu tidak benar. Saya mengolah bakso menggunakan bahan halal,” jelas Taufik, Jumat (29/9/2017).
Berdasarkan penelusuran Warta Kota, kabar palsu (hoax) itu merebah di beberapa akun sosial Facebook milik warga yang ada di sekitar Tambun, Kabupaten Bekasi.
Seperti postingan Facebook milik Haryadi Uwie Izanagi yang disampaikan pada Minggu (24/9/2017) pukul 22.37.
Berikut ini postingan di akun tersebut.
Setiap ke rumah orangtua di Tambun pasti gw mampir ke bakso kumis. Sudah satu bulan ini enggak buka, kepo juga kenapa enggak buka."