Berita Banjarbaru

Khusyuknya Para Pelajar Baca Kitab, Agamanya Beda-beda Lho!

Dalam pembacaan kitab suci bersama tersebut setiap pemeluk agama memiliki kesempatan sendiri untuk membaca kitab sucinya masing-masing.

Penulis: Milna Sari | Editor: Murhan
Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari
Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di GOR Rudy Resnawan Banjarbaru, Kamis (5/10/2017) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dengan khusyuk Dwiya membacakan kitab agama Hindu bersama teman-temannya yang seagama dengannya. Siswi kelas tujuh SMPN 1 Banjarbaru ini menjadi salah satu perwakilan pelajar dari agama Hindu di Kalsel.

Membaca kitab suci bersama pemeluk agama lain ungkap Dwiya tak pernah ia lakukan. Biasanya ia hanya membaca kitab suci bersama dengan teman-teman satu agama dengannya.

"Rame aja, seolah tidak ada perbedaan dengan pemeluk agama lain," ujarnya, Kamis (5/10/2017).

Baca: Duh, Keterlaluan, Orangtua Murid Tampar Guru, Gigi Palsunya Sampai Terlepas

Dwiya mengaku senang bisa berkumpul bersama pelajar lain yang berbeda agama dan membaca kitab bersama. Selama ini tambah Dwiya pembacaan kitab hanya dilakukan masing-masing agama dan jarang melibatkan kalangan pelajar.

"Tidak ada perbedaan, kita semua sama-sama memiliki Tuhan yang kita yakini," ujarnya.

Semangat kebersamaan baginya sangat terasa dalam pembacaan kotab suci bersama. Terlihat keakraban dan kerukunan masyarakat Kalsel yang majemuk termasuk dalam agama.

Baca: Kronologi Pemukulan Terhadap Perempuan Guru SDN Keraton 3 Oleh Orangtua Murid

Tak disangka meski berkumpul dalam satu tempat dan membaca kitab suci masing-masing bagi Dwiya tak ada masalah yang terjadi. Justru ia merasa semangat saling menghargai dan menghormati semakin tumbuh di dirinya.

Semangat saling menjaga persaudaraan sesama bangsa Indonesia juga dialami Yoga Pangestu. Siswa SMK Bakti Bangsa Banjarbaru ini mengatakan sudah tak ada lagi rasa membeda-bedakan antar pemeluk agama.

Dalam pembacaan kitab suci bersama tersebut setiap pemeluk agama memiliki kesempatan sendiri untuk membaca kitab sucinya masing-masing.

Selama ini ungkap siswa beragama Islam ini dirinya juga belum pernah berada dalam satu satu ruangan bersama umat agama lain dan masing-masing membaca kitabnya.

Baca: Bikin Haru, Guru yang Dianiaya di Martapura Satu Tahun Lagi Pensiun, Warganet : Orangtua Kurang Ajar

"Biasanya membaca doa masing-masing saat berdoa dan dalam hati saja, ini kota dibimbing oleh pemuka agama masing-masing," ujarnya.

Yoga mengatakan selama ini ia belum pernah melihat pemeluk agama lain membaca kitab sucinya. Ia hanya tahu membaca kitab suci Al Qur'an yang juga menjadi kitab sucinya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved