Ekonomi dan Bisnis

Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional Picu IHSG Tembus Harga Rekor Tertinggi

Momentum psotif pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,4 persen dan tingkat inflasi di kisaran 3,5 persen di tahun 2018.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody
Suasana di Bursa ULM, IHSG Catatkan Rekor Tertinggi Hari Ini 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Momentum psotif pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,4 persen dan tingkat inflasi di kisaran 3,5 persen di tahun 2018 menjadi sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia.

Bahkan hal ini juga sudah diartikan positif oleh investor pasar modal sejak triwulan ketiga tahun 2017, buktinya Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat menembus rekor harga tertinggi, di level 6000, yaitu tepatnya 6025,23 pada Kamis (26/10/2017).

Hingga akhir Bulan September 2017, dari 556 perusahaan yang tercatat sebagai emiten di BEI, 73,74 persen harga sahamnya naik dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 6473 triliun dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 7,5 triliun.

Baca: Kapal Dharma Kencana II Terbakar, Begini Persiapan Penyambutan Korban di Pelabuhan Kumai

Dijelaskan Executive Trainer Bursa Efek Indonesia (BEI) Banjarmasin Yuniar, pasar juga dinilai merespon positif terhadap Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang menambah anggaran belanja negara di beberapa sektor.

Rencana penambahan anggaran sekitar sebesar Rp 1,7 triliun di sektor infrastruktur dan sekitar Rp 0,8 triliun tentu menjadi angin segar emiten yang bergerak di sektor tersebut.

Selain itu, terus menguatnya pasar modal Indonesia beberapa tahun belakangan juga di dorong dengan terus bertambahnya emiten baru yang melantai di pasar modal Indonesia tahun 2017.

Tercatat hingga berita ini diturunkan, sudah ada 27 perusahaan yang melaksanakan initial public offering (IPO) di lantai bursa Indonesia.

Baca: Selain Kosmetik, Teknologi Laser Ampuh Ciptakan Wajah Sebening Kaca ala Artis Korea

Dari jumlah tersebut, total emisi yang dibukukan mencapai sebesar Rp 5,61 triliun. “Belum selesai, di penghujung akhir tahun 2017 ini masih ada beberapa perusahaan lagi yang akan ikut jejak IPO,” kata Yuniar.

Secara teknis, Equity Brokerage RHB Sekuritas Banjarmasin Nazmi menjelaskan, rekor IHSG yang menembus angka 6000 di antaranya di dorong oleh hampir semua sektor saham.

Investor asing juga ikut andil dengan mengakumulasi pembelian di semua saham di daftar LQ45.

Diantaranya saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) yang naik 12 persen, PT United Tractors (UNTR) 9 persen dan PT Jasa Marga (JSMR) sebesar 5 persen.

Baca: Cerita Uji 7 Jam Dibawa Makhluk Gaib: Hadiri Perkawinan dan Saksikan Para Gadis Cantik Main Kuntau

“Asing masuk hampir di semua saham LQ45 kecuali di Telkom,” kata Nazmi.

Sedangkan Senior Equity Brokerage MNC Sekuritas Indonesia Herry Wachiedin berpendapat faktor lainnya pendorong pencapaian rekor IHSG yaitu banyaknya hasil positif yang ditorehkan pada laporan keuangan berbagai emiten pasar modal Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved