Berita Banjarbaru

Memaksimalkan Fungsi Bandara Syamsuddin Noor, Ini yang Dilakukan PT Angkasa Pura I

Kajian dan survey catchment area Bandara Syamsudin Noor dimulai dengan sosialisasi terhadap pihak-pihak terkait khususnya Badan atau Dinas

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan
Menggandeng PT Virama Karya selaku konsultan, Tim Kantor Pusat yang dipimpin oleh Airport Planning & Design Department Head, latar belakang dilakukannya kajian ini tak lain karena PT Angkasa Pura I saat ini melakukan pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang diposisikan untuk melayani wilayah Indonesia bagian tengah dan bandara UPT di wilayah Kalimantan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – Kajian dan survey catchment area Bandara Syamsudin Noor dimulai dengan sosialisasi terhadap pihak-pihak terkait khususnya Badan atau Dinas Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Banjarbaru.

Menggandeng PT Virama Karya selaku konsultan, Tim Kantor Pusat yang dipimpin oleh Airport Planning & Design Department Head, latar belakang dilakukannya kajian ini tak lain karena PT Angkasa Pura I saat ini melakukan pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang diposisikan untuk melayani wilayah Indonesia bagian tengah dan bandara UPT di wilayah Kalimantan.

Baca: Mengejutkan! Perubahan Wajah Pekerja Pabrik Ini, Dari Penuh Noda Jerawat Jadi Seperti Aktor Korea

Oleh karenanya diperlukan suatu kajian dan survey catchment area serta analisis potensi untuk bandara sebagai masukan dan mendukung keputusan seluruh pemangku kepentingan agar bandara yang telah ada dapat berfungsi maksimal.

General Manager Bandara Syamsudin Noor, Wahyudi menyampaikan jika melihat kondisi saat ini memang cukup sulit mencapai target trafik penumpang.

Baca: Diminta Perlihatkan Wajahnya, Pembunuh Dokter Lety Teriak: Enggak Mau, Enggak Mau

"Oleh karenanya kami perlu dukungan dan kerjasama dengan instansi terkait. Mari bersama mengintegrasikan catchment area karena pengembangan bandara akan menjadi potensi bisnis yang luar biasa" katanya.

Lebih lanjut, Gunawan selaku tenaga ahli dari Konsultan PT Virama Karya menjelaskan salah satu metode yang akan digunakan yakni survey secara rutin.

"Aset PT Angkasa Pura I adalah asset nasional. Artinya jika sudah melakukan investasi maka harus diberdayakan bersama. Bandara Syamsudin Noor termasuk bandara yang prospektif," terangnya

Selain Bandara Syamsudin Noor, PT Angkasa Pura I sendiri juga tengah melakukan kajian serupa di bandara lainnya seperti Samratulangi Manado, Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang ditargetkan selesai pada Maret 2018 mendatang.

Kapasitas bandara dan potensi area akan mempengaruhi perkembangan ke depannya karena merupakan elemen strategis.

Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam kajian dan survey ini menurut Astono selaku konsultan diantaranya inventarisasi data dan informasi terkait kajian catchment area, survey lapangan pada lokasi pengembangan bandara, analisis catchment area pada bandara di luar pengelolaan PT Angkasa Pura I di Kalimantan, analisis airport positioning hingga FGD dengan pemangku kepentingan utama Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Keluaran atau produk yang diharapkan diantaranya terbangunnya catchment area bandara baik dari segi jumlah penumpang dan kargo, tersedianya analisis hubungan pariwisata terhadap jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor hingga tersedianya laporan tertulis.

“Selanjutnya untuk menentukan “airport positioning” setidaknya harus melihat daya beli tiap daerah, perkembangan pariwisata, perkembangan industri, dan pendidikan. Jika melihat ini Bandara Syamsudin Noor adalah termasuk business airport.” Ungkap Astono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved