Seputar Kalteng
Kadishub: Alur DAS Mentaya Dangkal Penyebab Lalu Lintas Kapal Rawan Tabrakan
Kejadian lalu lintas kapal di DAS Mentaya, Sampit, Kotim Kalimantan Tengah menjadi satu penyebab akibat alur
Penulis: Fathurahman | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Kejadian lalu lintas kapal di DAS Mentaya, Sampit, Kotim Kalimantan Tengah menjadi satu penyebab akibat alur tempat kapal lewat di depan Pos TNI AL, Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dangkal.
Setidaknya ada dua titik pendangkalan yang terjadi di DAS Mentaya tersebut yakni alur di Samuda, depan Pos TNI AL dan di daerah muara Sungai Mentaya tepatnya di Serambut, Teluk Sampit.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, H Fadlianoor, saat dibincangi terkait tabrakan KM Kelimutu dan KM Maju 88 di alur depan Pos TNI AL, Samuda , Rabu (13/12/2017) mengaku tidak heran.
Baca: Begini Kronologis Tabrakan KM Kelimutu dan KM Maju 88
Fadlian, mengatakan, alur tersebut sudah belasan tahun tidak di keruk sehingga kapal yang ingin masuk Pelabuhan Sampit atau Pelabuhan CPO Bagendang kerap terganggu, saat lewat dua titik dangkal tersebut.
"Alur pelayaran Sei Mentaya harus segera di keruk, karena sudah sangat padat, ini sudah menggangu alur pelayaran atau kelancaran masuk dan keluarnya. kapal penumpang dan barang dengan dwt 2000," ujarnya.
Baca: KM Kelimutu Berpenumpang 511 Orang Bertabrakan dengan KM Maju di Perairan Samuda, Ini Akibatnya
Dia meminta, Dishub Provinsi Kalteng wajib melakukan study terlebih dahulu, berupa SID dan DED, agar bisa dilakukan pengerukan, karena itu merupakan persyaratan utamanya.
"Bila ini tidak dilakukan sampai kapanpun bahkan sampai kiamat pun tidak akan ada pengerukan pada dua titik dangkal yang jadi masalah selama ini, jangan heran satu saat nanti.kejadian tabrakan kapal serupa bisa terjadi lagi," ujarnya.
