Kisah Perjalanan Hidup Guru Sekumpul
Harum Semerbak, Rumah Guru Sekumpul di Keraton Ini Tidak Sedikitpun Lapuk Atau Dimakan Rayap
Di bagian dalam rumah itu didominasi dinding kayu berwarna gelap dengan lantai kayu ulin beralas karpet plastik warna kuning
Penulis: Hari Widodo | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST. CO. ID. MARTAPURA - Memasuki rumah peninggalan KH Muhamad Zaini Bin Abdul Ghani atau yang dikenal dengan Guru Sekumpul di Jalan Makam Kelurahan Keraton Kecamatan Martapura Kota terasa dingin dan begitu tenang.
Di bagian dalam rumah itu didominasi dinding kayu berwarna gelap dengan lantai kayu ulin beralas karpet plastik warna kuning yang ditutup dengan karpet berbulu.
Bau harum semerbak tercium di seluruh ruangan itu.
Ruang utama rumah itu terlihat cukup luas. Tidak ada satupun perkakas di ruang itu kecuali tumpukan beberapa kitab serta mesin sound sistem.
Baca: Jadi Saksi Bisu Perjalanan Hidup Guru Sekumpul, di Rumah Ini KH Zaini Abdul Ghani Dibesarkan
Ada sekat yang memisahkan, antara ruang tamu dan ruang utama. Namun, terdapat pintu di bagian sekat yang biasa dibuka pada saat Guru Sekumpul menggelar pengajian.
"Di sini biasa abah Guru Sekumpul duduk membuka pengajian. Beliau mengajarkan Ilmu tafsir, Qur'an dan ilmu agama lainnya seperti fikih dan tasauf serta mengajarkan Maulid. Kalau pengajian pintu sekat ini dibuka," kata
Muhamad membuka pintu sekat yang biasa dibuka pada saat pengajian Guru Sekumpul.
Di dinding persis Guru Sekumpul biasa pengajian sebelum pindah ke Sekumpul, menggantung gambar Guru Sekumpul tengah menggendong bayi.
"Itu gambar Saya dan adik saya Abdurrahman sedang menjalani tasmiyah. Guru Sekumpul yang memberi nama kami," ungkapnya.
Baca: Pria Kalimantan Ini Miliki Moge Kawasaki H2 Carbon Satu-Satunya di Indonesia, Harga Hampir Rp 1 M
Muhamad mengatakan, seluruh ruangan di rumah Guru Sekumpul ini masih asli tidak ada yang berubah sejak Guru Sekumpul masih tinggal di rumah itu
Tidak ada bagian dari rumah itu yang berubah dari aslinya. Seluruh bagian rumah itu juga awet.
Dinding papan lantai hingga plafon rumah itu masih asli peninggalan Guru Sekumpul. Bahkan, karpet plastik kuning semasa beliau masih tinggal disini masih terpasang.
"Masih asli semuanya. Dinding kayu plafonnya itu juga tidak ada yang lapuk atau dimakan rayap. Padahal, sudah puluhan tahun ditinggalkan beliau," ungkap Muhamad.
Baca: Situs Ini Pastikan Kabar Soal Meninggalnya Pemeran Rambo Sylvester Stallone yang Bikin Heboh
Menurutnya, rumah ini didominasi warna alami seperti dinding papan hingga lantai. Karena, Guru Sekumpul memang menyukai warna alami.
Warna alami ini, juga terlihat di rumah Guru Sekumpul yang ada di Sekumpul.
"Makanya, semuanya warnanya mengikuti warna kayu yang aslinya," katanya.(wid)
