Perngakuan Mengejutkan Prabowo Subianto Soal 'Cuci Otak' Dokter Terawan
Prabowo Subianto mengaku sudah tiga kali menjadi pasien terapi "cuci otak" Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Selain itu, rekomendasi izin praktik Terawan juga dicabut.
Ia dinilai melanggar kode etik karena dianggap mengiklankan dan memuji diri sendiri.
"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Prijo Sidipratomo dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (3/4/2018).
Baca: Hasil Latihan Bebas 1 MotoGP Argentina 2018 - Dani Pedrosa Tercepat, Valentino Rossi?
Metode "cuci otak" untuk mengatasi stroke yang dikenalkan Terawan juga menuai pro kontra.
Terapi dengan Digital Substracion Angiography (DSA) itu diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," aku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie melalui akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id.
Meski begitu, terapi "cuci otak" dikatakan belum teruji klinik dan terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ketua-umum-partai-gerindra-prabowo-subianto_20180402_072343.jpg)