Yayasan Adaro Bangun Negeri

Begini Kiat YABN Wujudkan Remaja yang Kreatif Terbebas dari Pengaruh Narkoba

Narkoba telah menjadi ancaman nomor satu paling berbahaya bagi bangsa Indonesia terutama generasi muda.

Penulis: Dony Usman | Editor: Ernawati
via BANJARMASINPOST.co.id/dony usman
(Foto: Istimewa/YABN) Sejumlah project menggunakan metode yang menyenangkan untuk mengajak remaja menjauhi narkoba. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Narkoba telah menjadi ancaman nomor satu paling berbahaya bagi bangsa Indonesia terutama generasi muda.

Ada banyak remaja yang terpapar narkoba hanya karena ingin coba-coba atau mengira dapat menjadikannya jalan keluar dari masalah yang tengah dihadapi.

Berbagai macam usaha dilakukan untuk mencegah penyebaran penyalahgunaan obat-obatan terlarang dilingkungan remaja, rehabilitasi dan tindakan hukum menjadi langkah yang harus diambil menyangkut urusan narkoba, namun pencegahan sejak dini menjadi salah satu langkah terbaik menjauhkan remaja terjerumus dalam lingkar jerat narkoba.

Berbagai tindakan preventif telah dilakukan untuk menutup jalur perkembangan narkoba, sosialisasi berkala, spanduk anti narkoba dan serangkaian tes urin kerap dilakukan di sekolah-sekolah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran narkoba dikalangan remaja, namun angka penyalahgunaan obat-obatan terlarang masih stagnan dan masih sulit untuk diturunkan.

Tak terkecuali kabupaten Tabalong, kota yang berada di provinsi Kalimantan Selatan ini menjadi salah satu tempat yang tidak lepas dari incaran bahaya narkoba.

Meski tidak sebanyak dikota-kota besar lainnya, potensi penyalahgunaan obat-obatan terlarang masih kerap ditemui di tanah sarabakawa ini.

(Fotyo: Istimewa/YABN) Program Peer Educator Project  Competition diikuti puluhan sekolah yang berasal dari kabupaten Tabalong,  Balangan dan Barito Timur.
(Fotyo: Istimewa/YABN) Program Peer Educator Project Competition diikuti puluhan sekolah yang berasal dari kabupaten Tabalong, Balangan dan Barito Timur. (via BANJARMASINPOST.co.id/dony usman)

Upaya untuk memerangi narkoba juga dilakukan, Yayasan Adaro Bangun Negeri melalui bidang kesehatan di beberapa kabupaten, sebagai tindakan preventif permasalahan narkoba yang ada dilingkungannya.

Peer Educator Project Competition (PEPC) menjadi program yang berjalan empat tahun kebelakang.

Pelajar menjadi elemen sangat penting dalam pelaksanaan program ini, tidak sebatas sebagai sasaran, pelajar juga ditempatkan sebagai aktor yang akan berperan dalam melaksanakan tugas kampanye pencegahan narkoba melalui pendidik sebaya.

Program PEPC dikemas dalam bentuk kompetisi, setiap sekolah mendaftarkan projectnya dan diseleksi untuk mendapatkan pendampingan lanjutan dalam hal pendidik sebaya anti narkoba.

“Kami ingin hal-hal yang bersifat edukatif, penyebaran informasi dan perubahan mindset dapat dimulai dari remaja sendiri, karena remaja hari ini adalah remaja milenial yang akan lebih mudah bila belajar satu sama lain seusianya," ungkap Zuraida Murdia Hamdie, Manager Program CSR Adaro Energy.

Lebih lanjut Zuraida mengungkapkan, dengan program ini peserta diharapkan bisa menjadi pemimpin dalam komunitasnya dan memberi pencerahan dan edukasi betapa bahayanya narkoba.

Selain itu program ini berupaya untuk mengembangkan skill abad 21 dalam berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan komunikasi, untuk pemecahan masalah.

"Sehingga remaja-remaja kita siap menghadapi tantangan dimasa depan," ucapnya.

Sebanyak 56 ide kreatif dalam bentuk proposal project dikirimkan oleh sejumlah sekolah yang berasal dari kabupaten Tabalong, Balangan dan Barito Timur untuk dilombakan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved