Serambi Ummah

Banyak Umat Muslim Laksanakan Sholat Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, Ini Hukumnya Dalam Islam

Banyak Umat Muslim Laksanakan Sholat Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, Ini Hukumnya Dalam Islam

Editor: Restudia
banjarmasin post group/ khairil rahim
tolak bala 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan, Rabu Pamungkas di bulan Safar kalender Hijriah seringkali diperingati dengan berbagai ritual keagamaan.

Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan biasa diperingati malam Rabu dan pada bulan ini jatuh pada Selasa (6/11/2018) malam ini.

Di Indonesia, ritual sholat Rebo Wekasan atau di adat Banjar disebut Arba Mustakmir bukan hal baru. Dikutip dari NU Online, Rebo Wekasan banyak dibahas mulai dari sejarah, ritual-ritual atau musibah-musibah yang diasumsikan pada hari tersebut,  termasuk yang sering ramai diperbincangkan adalah ritual salat Rebo wekasan.

Menurut fiqih, pada dasarnya tidak ada penjelasan yang menganjurkan sholat Rebo Wekasan. Oleh karenanya, bila salat Rebo Wekasan diniati secara khusus, misalnya “aku niat salat Shafar”, “aku niat salat Rebo wekasan”, maka tidak sah dan haram. Hal ini sesuai dengan prinsip kaidah fiqih:

والأصل في العبادة أنها إذا لم تطلب لم تصح

“Hukum asal dalam ibadah apabila tidak dianjurkan, maka tidak sah.” (Syekh Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib Hasyiyah ‘ala al-Iqna’, juz 2, hal. 60).

Baca: Amalan Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir Dalam Hukum Islam

Baca: Bacaan Niat Sholat Rebo Wekasan Arba Mustakmir atau Sholat Tolak Bala Dalam Bahasa Arab dan Artinya

Baca: Besok Arba Mustakmir, Ini Arti Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan Serta Hukumnya Dalam Islam

Baca: Besok Arba Mustakmir, Hari Rabu Terakhir Bulan Safar atau Rebo Wekasan, Ini 5 Tradisi Tolak Bala

Baca: Besok Arba Mustakmir, Hari Rabu Terakhir Bulan Safar atau Rebo Wekasan, Ini Zikirnya

Baca: Live Streaming RCTI - Live Streaming Cvrena Zvezda vs Liverpool Liga Champions Malam ini

Atas pertimbangan tersebut, ulama juga mengharamkan salat Raghaib di awal Jumat bulan Rajab, salat nishfu Sya’ban, shalat Asyura’ dan salat kafarat di akhir bulan Ramadan. Sebab salat-salat tersebut tidak memiliki dasar hadits yang kuat.

Ditegaskan dalam kitab I’anah al-Thalibin:

قال المؤلف في إرشاد العباد ومن البدع المذمومة التي يأثم فاعلها ويجب على ولاة الأمر منع فاعلها صلاة الرغائب اثنتا عشرة ركعة بين العشاءين ليلة أول جمعة من رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وصلاة آخر جمعة من رمضان سبعة عشر ركعة بنية قضاء الصلوات الخمس التي لم يقضها وصلاة يوم عاشوراء أربع ركعات أو أكثر وصلاة الأسبوع أما أحاديثها فموضوعة باطلة ولا تغتر بمن ذكرها اه

“Sang pengarang (syekh Zainuddin al-Malibari) berkata dalam kitab Irsyad al-‘Ibad, termasuk bid’ah yang tercela, pelakunya berdosa dan wajib bagi pemerintah mencegahnya, adalah shalat Raghaib, 12 Rakaat di antara maghrib dan Isya’ di malam Jumat pertama bulan Rajab, shalat nishfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat, shalat di akhir jumat bulan Ramadhan sebanyak 17 rakaat dengan niat mengganti shalat lima waktu yang ditinggalkan, shalat hari Asyura sebanyak 4 rakaat atau lebih dan shalat ushbu’. Adapun hadits-hadits shalat tersebut adalah palsu dan batal, jangan terbujuk oleh orang yang menyebutkannya.” (Syekh Abu Bakr bin Syatha, I’anah al-Thalibin, juz 1, hal. 270).

Tradisi tolak bala di Tangkarau Luar Kelurahan Barabai Timur RT 06, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu malam (30/9/2018).
Tradisi tolak bala di Tangkarau Luar Kelurahan Barabai Timur RT 06, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu malam (30/9/2018). (Hanani)

Dijelaskan lebih lanjut, hanya saja bila shalat Rebo Wekasan diniati salat sunah mutlak, ulama berbeda pandangan.

Menurut Hadlratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari haram.

Dalam pandangan beliau, anjuran shalat sunah mutlak yang ditetapkan berdasarkan hadits shahih tidak berlaku untuk shalat Rebo Wekasan, sebab anjuran tersebut hanya berlaku untuk shalat-shalat yang disyariatkan.

Dalam himpunan fatwanya, Rais Akbar NU tersebut mengatakan dalam tulisan bahasa Jawa pegon:

اورا ويناع فيتواه اجاء اجاء لن علاكوني صلاة رابو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت اع سؤال كارنا صلاة لورو ايكو ماهو اورا انا اصلى في الشرع. والدليل على ذلك خلو الكتب المعتمدة عن ذكرها كايا كتاب تقريب، المنهاج القويم، فتح المعين ، التحرير لن سافندوكور كايا كتاب النهاية المهذب لن احياء علوم الدين، كابيه ماهو أورا انا كاع نوتور صلاة كاع كاسبوت. الى ان قال وليس لأحد أن يستدل بما صح عن رسول الله انه قال الصلاة خير موضوع فمن شاء فليستكثر ومن شاء فليستقلل، فإن ذلك مختص بصلاة مشروعة

“Tidak boleh berfatwa, mengajak dan melakukan shalat Rebo Wekasan dan shalat hadiah yang disebutkan dalam pertanyaan, karena dua shalat tersebut tidak ada dasarnya dalam syariat. Tendensinya adalah bahwa kitab-kitab yang bisa dibuat pijakan tidak menyebutkannya, seperti kitab al-Taqrib, al-Minhaj al-Qawim, Fath al-Mu’in, al-Tahrir dan kitab seatasnya seperti al-Nihayah, al-Muhadzab dan Ihya’ Ulum al-Din. Semua kitab-kitab tersebut tidak ada yang menyebutkannya. Bagi siapapun tidak boleh berdalih kebolehan melakukan kedua shalat tersebut dengan hadits shahih bahwa Nabi bersabda, shalat adalah sebaik-baiknya tempat, perbanyaklah atau sedikitkanlah, karena sesungguhnya hadits tersebut hanya mengarah kepada shalat-shalat yang disyariatkan.” (KH. Hasyim Asy’ari sebagaimana dikutip kumpulan Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur).

 
Sedangkan menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki hukumnya boleh.

Menurut beliau, solusi untuk membolehkan shalat-shalat yang ditegaskan haram dalam nashnya para fuqaha’ adalah dengan cara meniatkan shalat-shalat tersebut dengan niat shalat sunah mutlak. Beliau menegaskan:

قلت ومثله صلاة صفر فمن أراد الصلاة فى وقت هذه الأوقات فلينو النفل المطلق فرادى من غير عدد معين وهو ما لا يتقيد بوقت ولا سبب ولا حصر له . انتهى

“Aku berpendapat, termasuk yang diharmkan adalah shalat Shafar (Rebo wekasan), maka barang siapa menghendaki shalat di waktu-waktu terlarang tersebut, maka hendaknya diniati shalat sunah mutlak dengan sendirian tanpa bilangan rakaat tertentu. Shalat sunah mutlak adalah shalat yang tidak dibatasi dengan waktu dan sebab tertentu dan tidak ada batas rakaatnya.” (Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki, Kanz al-Najah wa al-Surur, hal. 22).

Hampir seribu orang berjalan kaki mengelilingi pemukiman Cangkering dan Tasan Panyi Kecamatan Tapin Utara dalam rangka tolak bala, Selasa (25/7/2017) malam pukul 21.00 wita.
Hampir seribu orang berjalan kaki mengelilingi pemukiman Cangkering dan Tasan Panyi Kecamatan Tapin Utara dalam rangka tolak bala, Selasa (25/7/2017) malam pukul 21.00 wita. (ibrahim ashabirin)

Shalat Rebo Wekasan sendiri dijelaskan secara rinci meliputi tata cara dan doanya oleh Syekh Abdul Hamid Quds dalam Kanz al-Najah wa al-Surur.

Demikian pula disebutkan oleh Syekh Ibnu Khatiruddin al-Athar dalam kitab al-Jawahir al-Khams. Shalat Rebo Wekasan umum dilakukan di beberapa daerah, ada yang melakukannya secara berjemaah, ada dengan sendiri-sendiri.

Berbagai pandangan ulama seperti yang dijelaskan adalah hal biasa dalam fiqih. Masing-masing memiliki argumen yang dapat dipertanggungjawabkan, perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan. Wallahu a'lam bishawab!

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Malam ini, Sebagian Umat Islam Indonesia Jalani Salat Rebo Wekasan, begini Penjelasan Ulama

Sumber: Surya Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved