Lebih Akrab dengan TWA Pulau Bakut
Mau Lihat 67 Ekor Bekantan Lagi Makan, Yuk Pelesir ke Pulau Bakut!
Salah satu khas di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Bakut itu adalah keberadaan bekantan.
Penulis: Edi Nugroho | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Ingin berwisata alam membawa keluarga dengan suasana berbeda, bisa mencoba datang ke Taman Wisata Alam ( TWA) Pulau Bakut yang berada di bawah Jembatan Barito Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Salah satu khas di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Bakut itu adalah keberadaan bekantan.
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.
Baca: Nikita Mirzani Malah Bahagia Ketika Acara Pagi-Pagi Pasti Happy Dihentikan KPI, Begini Alasannya
Baca: Cara Beda Bantu ODHA, Penanganan Mental Terus Dilakukan Hingga Buka Akun di Medsos
Baca: Waspada! Batulicin dan Pelaihari Bakal Ada Hujan Disertai Petir, Simak Data Lengkap BMKG
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Banjarbaru Balai Konservasi Sumber Daya Alam, (BKSDA) Kalsel Ridwan Efendy, Sabtu (1/12/18), menyatakan bagi warga Banua dan luar Pulau yang ingin melihat bekantan, bisa datang ke Pulau Bakut.
“Pengunjung yang masuk Pulau Bakut akan melihat secara nyata 67 bekantan yang ada kawasan Pulau Bakut saat mereka bergerombol mencari makan,” kata Ridwan
Menurut Ridwan, untuk melihat bekantan tentu tidak setiap jam atau sembarang jam. Bekantan akan keluar dan bergerombol mencari makan itu pada pada pukul 6 sampai 7 pagi dan 17:00 Wita sampai 18:00 sore.
“Bekantan akan mencari makan pada jam-jam tersebut,” katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)
