Semangat Bidan di Wilayah Terpencil

Tradisi Palas Bidan, Susilawati Dikasih Beras, Pisang, Kelapa dan Gula Merah Usai Bantu Persalinan

Masyarakat wilayah terpencil seperti tempat Susilawati, Am. Keb menjalankan tugas pelayanan sebagai bidan, yaitu di Tebing Tinggi.

Penulis: Elhami | Editor: Elpianur Achmad
istimewa
Susilawati, Am.Keb, bidan PTT yang ditempatkan di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Masyarakat wilayah terpencil seperti tempat Susilawati, Am. Keb menjalankan tugas pelayanan sebagai bidan, yaitu di Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Kalsel rupanya masih menjunjung tinggi sebuat tradisi atau adat.

Tradisi atau adat tersebut bernama palas bidan. "Yaitu memberikan sesuatu kepada bidan usai ada warga yang melahirkan," ujar Susilawati, Am. Keb kepada banjarmasinpost.co.id, pekan tadi.

Lebih lanjut disebutkannya, ia pernah mendapatkan beras, pisang, kelapa serta gula merah

Baca: Perjuangan Bidan Susilawati Menyelamatkan Bayi Lahir, Berjalan Tiga Jam Lewati Gunung dan Sungai

Baca: Tolong Warga Melahirkan di Bawah Kaki Gunung Hauk, Balangan, Susilawati Jalan Kaki 6 Jam Bawa Obor

Baca: Ditempatkan di Wilayah Terpencil Balangan, Bidan Cantik Ini Justru Bersemangat

Baca: Daftar Instansi & Link Pengumuman Hasil Tes SKD & Peserta SKB CPNS 2018, Cek Juga sscn.bkn.go.id

Bidan Susilawati, saat melakukan pengobatan di wilayah pelosok Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong, Balangan
Bidan Susilawati, saat melakukan pengobatan di wilayah pelosok Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan (istimewa)

Menurutnya, dalam adat warga setempat itu wajib hukumnya dan tidak boleh ditolak saat warga memberikan itu.

"Jadi bidan (saya) saat itu diundang ke rumah pasien yang habis melahirkan, kemudian saya dirituali oleh seorang balian/toga disana dengan berbagai macam sesajin dan dedaunan kemudian dibacakan mantra-mantra," katanya.

Bidan Susilawati melakukan pengukuran tinggi badan dan perkembangan pertumbuhan anak di Dayak Pitap 95
Bidan Susilawati melakukan pengukuran tinggi badan dan perkembangan pertumbuhan anak di Kecamatan Tebing Tinggi. (istimewa)

Yang pada intinya mantra itu berisi ucapan syukur atas kelahiran bayi mereka, sekaligus menebus anak dari bidan, yang menurut kepercayaan warga sebelum dilakukan palas bidan, anak yang dilahirkan masih menjadi milik bidan.

"Dengan acara palas bidan tersebut mereka resmi menebus si bayi dari tangan bidan," tutupnya.

Status daerah terpencil di Kabupaten Balangan, Kalsel hingga kini masih ada, terutama di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong.

Adanya daerah terpencil tentu saja harus memerlukan jangkauan atau kepastian terkait pelayanan baik itu kesehatan, pendidikan, serta pelayanan lainnya.

Banjarmasinpost.co.id kali ini akan menceritakan sosok seorang bidan cantik yang ditempatkan diwilayah terpencil, keuletan serta semangatnya dalam memberikan pelayanan serta hal unik dan menarik.

Ia adalah Susilawati, Am. Keb, kepada banjarmasinpost.co.id ia mengatakan, di tempatkan pertama kali di wilayah terpencil sebagai bidan PTT pusat pada tanggal 01 April 2012.

Saat itu wilayahnya Dayak Pitap masih jadi 1 yang terdiri dari Ajung, Iyam dan Kambiyain.

"Jadi saat itu daerah binaan saya ada 3 desa dan 4 anak desa," ungkapnya.

Menurut Susilawati, terhitung dari tanggal 1 April 2012 s/d 30 November 2018 sekarang kurang lebih sudah 6 tahun 7 bulan membina daerah terpencil sebagai bidan.

Ia menceritakan, tak ada keraguan atau kebingunan sedikitpun saat dirinya menerima keputusan ditempatkan sebagai bidan di wilayah terpencil.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved