Bendera Partai Demokrat Dirusak

Pernyataan Resmi Partai Demokrat Soal Pelaku Insiden Bendera Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru

Pernyataan Resmi Partai Demokrat Soal Pelaku Insiden Bendera Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru

Editor: Rendy Nicko
TribunPekanbaru/Johanes
SBY memberikan keterangan pers pasca baliho dan bendera Demokrat dirusak di Pekanbaru Sabtu (15/12/2018) di Loby Hotel Pangeran Pekanbaru 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Secara resmi Partai Demokrat mengumumkan hasil investigasi soal insiden bendera Partai Demokrat dirusak dan atribut partai bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) di Pekanbaru.

Pengumuman pelaku insiden bendera Partai Demokrat dirusak dan atribut partai bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) di Pekanbaru dilakukan setelah dilakukan rapat selama 9 jam.

Rapat bahas insiden bendera Partai Demokrat dirusak dan atribut partai bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) itu dilakukan di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di bilangan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan hanya menyebut bahwa ada pihak yang ada di balik insiden bendera Partai Demokrat dirusak dan atribut partai bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ).

Baca: Daftar Pelatih Pengganti Jose Mourinho Pasca Dipecat Manchester United di Liga Inggris ala Fox Sport

Baca: Isi Pidato Prabowo Subianto Soal Indonesia Punah Jika Prabowo-Sandiaga Uno Kalah di Pilpres 2019

Baca: Sikap Nella Kharisma Saat Diperiksa Polisi Terkait Endorse Kosmetik, Via Vallen & Nia Ramadhani?

Baca: SBY Ungkap Dalang Aksi Bendera Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru, Terkait Jokowi & PDIP?

Baca: Cucu Suzanna Beberkan Kepribadian Neneknya yang Jauh Dari Kesan Mistis, Beda Dari Film Luna Maya

"Demokrat yakin ada institusi siluman yang jadi master mind, inisiator, dan pemberi perintah," kata Hinca, dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018) malam.

Hinca membacakan hasil rapat di rumah ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di bilangan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Rapat yang dipimpin langsung oleh SBY itu berlangsung selama 9 jam, dari pukul 10.00 WIB dan baru selesai pukul 19.00 WIB.

Selain elite DPP Demokrat, jajaran pengurus DPD Riau dan DPC Pekanbaru juga ikut hadir dalam rapat.

Ketua Umum Partai Demokrat SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018).
Ketua Umum Partai Demokrat SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018). (TRIBUN PEKANBARU/ALEXANDER)

Rapat itu menyikapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang menyebut oknum PDI-P dan Demokrat terlibat perusakan atribut.

Saat ditanya soal institusi "siluman" yang dimaksud, Hinca enggan mengungkapkan.

Demikian pula saat ditanya apakah institusi yang dimaksud merupakan institusi politik atau institusi negara, Hinca bungkam.

"Biarkan penegak hukum," jawab Hinca.

SBY beda pendapat dengan Wiranto

Sebelumnya, SBY, melalui akun Twitter-nya, menyebutkan, ia berbeda pendapat dengan Wiranto.

Menurut SBY, berdasarkan informasi dan kesaksian di lapangan, baik PDI-P maupun Partai Demokrat bukanlah 'master-mind' dan inisiator dari kasus perusakan atribut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat memberikan keterangan pers soal polemik pengadaan senjata, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat memberikan keterangan pers soal polemik pengadaan senjata, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017). (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Meski tak sependapat dengan Wiranto dan telah melakukan investigasi sendiri, Demokrat juga tak mengungkapkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas perusakan atribut mereka.

Atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat di Kota Pekanbaru dirusak orang tak dikenal pada Sabtu (15/12/2018) dini hari.

Saat itu, SBY dan Jokowi sama-sama tengah berada di Pekanbaru.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.

Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera parpol lain seperti Partai Golkar, PSI dan PDI-P. Kondisi bendera parpol pendukung Jokowi itu masih dalam keadaan terpasang baik.

Ketum Partai Demokrat SBY melihat atribut penyambutan dirinya di Pekanbaru, Riau, dirusak orang tidak dikenal, Sabtu (15/12/2018).
Ketum Partai Demokrat SBY melihat atribut penyambutan dirinya di Pekanbaru, Riau, dirusak orang tidak dikenal, Sabtu (15/12/2018). (KOMPAS.com/IDON TANJUNG)

Pernyataan Wiranto
Menko Polhukam Wiranto menyebut oknum Partai Demokrat dan PDI-P terlibat dalam perusakan atribut kampanye Demokrat.

Hal itu disampaikan Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Dalam konferensi pers tersebut Wiranto didampingi Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Nah ternyata dari Pak Kapolri cepat sekali mengusut itu ternyata memang perbuatan oleh oknum-oknum tertentu, dari partai tertentu, baik partai PDI-P maupun Demokrat ada. Oknum itu sudah ditangkap," kata Wiranto.

Wiranto menambahkan oknum tersebut bergerak atas inisiatif sendiri, sehingga bukan atas arahan pimpinan partai mereka.

Wiranto pun meminta pimpinan partai politik menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.

Ia mengimbau para pimpinan partai politik yang bersangkutan tak membesar-besarkan kasus tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rapat 9 Jam, Demokrat Sebut Perusak Atribut Partai adalah Institusi "Siluman""

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved