Berita Banjarmasin

Rizki Cekatan Menggambar di Peringatan Hari Autis Sedunia, Gratis Masuk Pendidikan di PLDPI

Selain lomba menggambar, ada keterampilan menyusun gambar manusia, main kelereng dan memasukkan ke botol, mengisi air dan lain-lain.

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar
Kepala UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Kalsel, Sri Ellyanie melihat anak lomba menggabar, Selasa (2/4/2019) 

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARMASIN - Rizki begitu tekun mewarna jendela, dinding dan atap rumah. Sesekali, lelaki berusia 10 tahun ini merengek minta di dekati ibunya, tapi guru pendampingnya dengan sabar memintanya meneruskan mewarna.

Akhirnya, Rizki menyelesaikan mewarna gambar rumah di acara peringatan Peduli Autisme se Dunia dilaksanakan UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Kalsel pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel di HKSN Banjarmasin, Selasa (2/4/2019).

Selain lomba menggambar, ada keterampilan menyusun gambar manusia, main kelereng dan memasukkan ke botol, mengisi air dan lain-lain.

Sebelumnya, ada ceramah agama memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW disampaikan ustadz Karyono Ibnu Ahmad yang dihadiri seluruh karyawan PLDPI serta orangtua anak autis.

"Kami sangat bersyukur ada tempat pendidikan PLDPI ini. Kami yang kurang mampu sangat terbantu untuk menerapi anak saya, karena tidak dipungut biaya," kata Zubaidah, ibunda Rizki.

Baca: Isra Mi’raj 2019 di 27 Rajab 1440 Hijriyah, Terjemahan Ya Habibal Qolbi Nissa Sabyan, Cinta Rasul

Baca: Isra Miraj 2019, Inilah Doa-doa dan Amalan Cocok Dibaca Malam Isra Mi’raj 27 Rajab 1440 Hijriyah

Baca: UNBK di SMA Martapura Dilaksanakan Tiga Sesi, ini Penyebabnya

Rencananya, putra ketiganya ini akan masuk di sekolah insklusi SDN Benua Anyar 4 Banjarmasin tahun ini.

Kepala UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Kalsel, Sri Ellyanie, Sos mengatakan di tempatnya ada dua pendidikan yakni pendidikan insklusi terpadu dan pendidikan transisi.

"Di sini tidak ada kelas sekolah, tapi memberikan pelayanan terpadu dan terapi terhadap anak autis. Nantinya, anak autis yang sudah pendidikan transisi bisa masuk sekolah di SDN insklusi," jelasnya.

Selain terapi anak, lanjut dia, orangtua bisa berkonsultasi tentang perkembangan anak, masa gazi dan lain-lain. "Di tempat kami ada psikologi, ahli gizi, terapis, dokter dan lain-lain," ucapnya.

Ditambahkan Elyanie, usia anak yang masuk kesini bisa 2 tahun sampai 8 tahun. Bila di evaluasi dan perkembangannya bisa ditambah menjadi usia 10 tahun.

"Jumlah anak autis yang kami bina disini sekitar 58 anak dengan guru ada 30 orang. Ada anak yang berasal dati Palingkau," katanya

Baca: Anggota Pol PP Kaget Temukan 2 Keping Selidry dan 2 Kaleng Lem Fox Saat Amankan Remaja

Ellyanie juga mengimbau, bagi orangtua memiliki anak berkebutuhan khusus seperti autis jangan ditutup-tutupi. "Malah beri kesempatan anak autis bersosialiasi di masyarakat supaya lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan," katanya.

Dikesempatan itu, Ellyanie mengungkapkan dibentuknya UPTD PLDPI ini berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 0101 tertanggak 21 Desember 2018. Sedangkan dilantik dan mulai aktif beroperasi 11 Januari 2019.

Sementara Edison Kalalemba mengatakan, dirinya sebagai seksi inklusi terpadu membawahi empat lini yakni terapi okupasi, sensor intergrafik, terapi bicara dan terapi prilaku.

"Selama saya menangani anak autis atau berkebutuhan khusus, caranya berbeda-beda. Kita harus cepat memahami kebutuhan dan kebiasaan anak," ucap lulusan Pendidikan Luar Biasa atau Pendidikan Khusus FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini. (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved