Berita Banjarbaru

Lima Perusahaan Anggota GAPKI Kalsel Dinilai Paling Siap Pengendalian Karhutla

Kooporasi sawit dianggap berhasil mengatasi kawasannya dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kalsel.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Lima penghargaan diberikan oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor kepada Perusahaan Anggota GAPKI Kalsel dinilai paling siap Dalkarhutla di Kalsel, Jumat (26/4/2019) di Halaman Setdaprov Kalsel di Banjarbaru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sepanjang musim panas di 2018 silam tidak terpantau adanya api yang masuk dalam konsensi atau wilayah perkebunan sawit. Kooporasi sawit dianggap berhasil mengatasi kawasannya dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kalsel.

"Laporan yang saya terima, tidak ada korporasi termasuk perusahaan sawit yang kebakaran. Justru mereka menjaga kawasannya agar tidak terjadi kebakaran. Ini saya bangga dan diharapkan tahun depan bisa lebih mempertahankan ini. Sebab jika kebakaran yang susah adalah kita semua. Karena itu kita harus jaga bersama lingkungan kita. Karena itu kita berikan penghargaan kepada yang paling siap dan baik mencegah kebakaran hutan dan lahan, " kata Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor usai Apel Kesiapsiagaan di Halaman Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, Jumat (26/4/2019).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Wahyuddin, menjelaskan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan ditahun 2019, berdasarkan prediksi BMKG akan memasuki musim kemarau yang memiliki suhu lebih panas dari kemarau biasanya.

Baca: Thanos Bisa Menghapus Hasil Pencarian Google, Tap Sarung Tangan Gauntlet Seperti Avengers: Endgame

Baca: Ramalan Percintaan Zodiak Hari Sabtu 27 April 2019, Nasib Pisces karena Melamun dan Perbedaan Aries

Baca: Besan SBY dan Ani Yudhoyono Juga Pernah Kena Kanker, Ini Resep Sembuh Ibu Aliya Rajasa Itu

Baca: Mercure Banjarmasin dan Govindo Group Kunjungi TPA At Taubah, Ini yang Dilakukan

Baca: Wabup Kotabaru Dampingi PLN Kalselteng Survey Titik Jaringan Listrik Bawah Laut

"Dari kondisi tersebut kami prediksikan bahwa kebakaran hutan dan lahan akan meningkat dari tahun sebelumnya. kebakaran yang terjadi dari laporan yang ada adalah lahan tidur paling banyak," kata Wahyuddin.

Wahyuddin menambahkan, sebagai salahsatu upaya melakukan pencegahan BPBD, bersama TNI dan POLRI serta element masyarakat termasuk dari Gabungan Pengusaha Sawit (Gapki) Kalimantan Selatan akan bersama-sama mulai dari sekarang melakukan kesiapsiagaan untuk melakukan pencegahan.

"Untuk itu, kami akan mengefektifkan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat itu lebih meningkat pemahamannya terhadap akibat daripada gangguan asap dari bencana karhutla," ucapnya.

Saat ini titik yang rawan tingkat karhutlanya terdapat di lima Kabupaten kota, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin.

Wahyuddin juga berterimakasih kepada anggota GAPKI yang mana juga membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kalsel. Dimana di dua tahun terakhir ini tidak ada kejadian kebakaran di lawahan sawit.

"Dukungan korporasi selama ini terutama GAPKI ini dalam menjaga kawasannya sangat luar biasa dan saya harapkan bukan lima penghargaan saja, tapi tahun depan bisa dapat sepuluh penghargaan," harap Wahyuddin.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menambahkan peranan GAPKI ini sangat penting sekali dalam membangun sakit berkelanjutan, termasuk menjaga konsensi ya aman dari api.

"Bahwa tidak semua bisa ditangani Pemerintah sehingga peranan GAPKI ini sangat membantu pemerintah untuk membangun sawit berkelanjutan, termasuk dalam hal pencegahan kebakaran Kehutanan dan lahan. Bahwa sistem pencegahan kebakaran di tiap perusahaan sawit wajib ada," kata Suparmi.

Tahun ini ada sebanyak lima perusahaan yang diberikan penghargaan dari Pemerintah Provinsi."Ini semakin tahun semakin banyak yang dapat Penghargaan. Pastinya ini akan memotivasi bagi perusahaan sawit lainnya untuk menjaga lingkungannya supaya Zero api. Jangankan kebakaran indikasi titik api saja kita upayakan tidak ada, perusahaan sawit harus komitmen, jangan sampai menimbulkan titik api di area kawasan," kata dia.

Dia juga berharap, perusahaan sawit lainnya bisa bergabung di GAPKI karena masih ada beberapa yang masih belum masuk GAPKI.

Adapun Ketua GAPKI Kalsel, Totok Dewanto, menjelaskan sejauh ini ada sebanyak 50-an perusahaan yang bergabung. "Untuk di GAPKI kita harus sesuai standar untuk fire sistem untuk cegah kebakaran lahannya. Sesuai aturan kelengkapan fire protection. Perlengkapan standar ini paling tidak di lapangan ada menara pantau, teropong, pompa air dan selang dan kelengkapan pemadaman api," kata dia.

Dijelaskan Totok Dewanto, bahkan sudah ada yang menerapkan sistem pendeteksian Drone."Drone tidak wajib ada. Tapi itu dilengkapi untuk mempercepat proses informasi untuk penanggulangan Bencana api untuk memantau Hot spot," kata dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved