Berita Regional

12 Jam di atas Perahu Karet, Penumpang KM Santika Nusantara Ceritakan Pengalaman Mencekam di Laut

Sebanyak 56 penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu tiba di Pelabuhan Tanjung Perak.

Editor: Hari Widodo
Istimewa
Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara dengan rute Surabaya - Balikpapan terbakar tadi malam (22/8) pukul 20.45 WIB di Perairan Laut Utara Pulau Masalembo Jawa Timur. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA -  Korban Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu Kamis (22/8/2019) akhirnya tiba di Terminal Garuda Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019) sore.

Sebanyak 56 penumpang kapal motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu, Kamis (22/8/2019) malam, tiba di Terminal Garuda Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019) sore.

Para penumpang yang berjumlah 56 ini bisa selamat setelah ditolong nelayan.

Salah satu penumpang selamat, Diki saat di ruang tunggu menceritakan rencananya pulang ke Sangatta, Kalimantan Timur untuk menemui keluarga berujung petaka.

Baca: BREAKING NEWS : Warga Tulungagung Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kecamatan Tanta, Tabalong

Baca: Kembangkan Panganan Khas Barabai, Apam Bakal Dikemas Begini

Baca: Vanessa Angel Malah Blokir Akun Doddy Sudrajat, Mantan Bibi Ardiansyah Makan Pisang Jadi Sorotan

Baca: Link Live Streaming Kualifikasi MotoGP Inggris 2019, Valentino Rossi Puji Aspal Sirkuit Silverstone

Dia mengaku saat kejadian dia berada di dek tiga. Usai diberi makan malam, kebanyakan para penumpang lainnya sedang beristirahat.

Tiba-tiba terdengar ada informasi kapal terbakar. Kemudian dia berusaha menyelamatkan diri turun ke bawah menggunakan tangga darurat.

Ternyata tangga itu penuh sesak oleh penumpang. Mereka semua panik menyelamatkan diri hingga tangga darurat putus.

Suasana yang semakin panas, karena kepulan asap dari bawah, membuatnya langsung melompat menggunakan pelampung.

Mereka terombang-ambing di perairan Masalembu.

"Selama 11 sampai 12 jam di tengah laut. Semua dibantu nelayan. Kemungkinan yang saya tahu masih banyak yang belum ketemu," ujarnya.

Sama dengan yang dialami, Hadi. Kernet truk asal Blitar ini harus menaiki perahu karet untuk menyelamatkan diri.

Perahu karet itu ditumpangi 51 orang. Sehingga kondisinya sangat rawan tenggelam.

"Sempat dilewati kapal tetapi tidak mau menolong. Kita teriak-teriak tidak ada yang tolong. Perahu karet diisi 51 orang hampir jebol," tuturnya.

Diki salah satu penumpang KM Santika Nusantara sedang menyantap makanan, setelah turun dari kapal di Terminal Gapura Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019).
Diki salah satu penumpang KM Santika Nusantara sedang menyantap makanan, setelah turun dari kapal di Terminal Gapura Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019). (tribun jatim/willy abraham)

Selama 12 jam terombang-ambing di laut, hanya berharap bantuan kapal datang.
Saat itu, cuaca dingin, dan gelombang tinggi.

Baca: Vanessa Angel Malah Blokir Akun Doddy Sudrajat, Mantan Bibi Ardiansyah Makan Pisang Jadi Sorotan

Baca: Pemerintah Akan Keluarkan Aturan Kendaraan Listrik Wajib Dilengkapi Suara Demi Keselamatan

Baca: Dari 121 Desa di Tabalong, Baru 20 desa yang Terkategori Layak Anak

"Jam 08.00 wib baru ditolong nelayan," kata dia.

Lanjut Hadi, jika tidak ditolong nelayan maka nyawanya mungkin sudah tidak tertolong.

"Kalau tidak salah yang meninggal cowok semua. Semua pakai pelampung mungkin tidak kuat dingin di laut," tutupnya.

 Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Korban Selamat KM Santika Nusantara, Terombang-Ambing 12 Jam di Laut dan Ditolong Nelayan

Sumber: Surya Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved