BPost Cetak
Nasib Tenaga Honorer, Hilman : Pengangkatan Tenaga Honorer Teramat Dilematis
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Banjar Mochamad Hilman mengatakan pengangkatan tenaga honorer atau kontrak menjadi hal yang teramat dilematis
Meski demikian, Dahliansyah mengatakan tenaga honorer diperlukan untuk membantu melaksanakan fungsi PNS. “Karena jumlah PNS terbatas. Jadi (honorer) melaksanakan fungsi tugas PNS,” ucapnya.
Apalagi, ucap Dahliansyah kabupaten Tanahbumbu merupakan daerah baru. Sejak 2003, hanya berapa kali penerimaan kemudian terkena moratorium. Sehingga kekurangan itu tidak terkejar.
“Makanya kalau dibilang butuh, ya kita butuh. Bahkan ada di bawah kepala seksi tidak ada PNS-nya, semuanya tenaga honorer. Termasuk guru-guru,” jelas Dahliansyah.
Bagaimana roda pemerintahan jika tidak ada tenaga honorer ? Dahliansyah, menyebut, ia tidak bisa membayangkan.
Baca: Liverpool Kokoh di Puncak Klasmen Liga Inggris, Gol Mohamed Saleh Jungkalkan Arsenal 3-1
Baca: Kuasai Pertandingan, Real Madrid Hanya Bermain Imbang 1-1 Lawan Real Valladolid
Disinggung soal gaji honorer bervariatif berdasar je jenjang pendidikan, namun dengan kisaran Rp 1,5 juta.
Terpisah, salah seorang honorer di lingkungan Pemkab Kotabaru mengatakan, menjadi honorer di salah satu SKPD sejak tahun 2005. Menurut dia, sebagai tenaga honorer dengan gaji diterima perbulan hampir mencapai Rp 2 juta. “Dengan besaran ini relatif saja. Kalau dibilang kurang, ya sebesar apa pun gaji pasti kurang,” katanya. (roy/sah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost-edisi-minggu-2582019.jpg)