Kesehatan

8 Efek Mengerikan pada Tubuh Saat Kurang Tidur, Selain Risiko Kematian Dini dan Berkurangnya Empati

Membayangkan kita tak lagi dapat menyimpan ingatan baru tentu menakutkan, tapi lebih jauh dari itu, hal itu bisa meningkatkan risiko penyakit Alzeimar

Editor: Elpianur Achmad
Kompas.com
Ilustrasi 

Itulah mengapa kita bisa mengetahui bahwa durasi tidur yang pendek meningkatkan risiko mengembangkan berbagai bentuk kanker.

Hal itu juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dan meningkatkan risiko serangan jantung hingga 24 persen.

Walker menyelesaikan tulisannya dengan menjelaskan bahwa, “tingkat daur ulang manusia” adalah 16 jam, dan jika kita mencapai 19 atau 20 jam, kita akan memiliki mental yang sama seperti orang yang mabuk.

Risiko Kematian Dini dan Berkurangnya Rasa Empati

Kurang tidur seringkali dianggap sebagai masalah sepele. Padahal, kurang tidur berisiko menimbulkan efek buruk pada kesehatan tubuh dan jiwa. Sebut saja meningkatnya risiko kematian dini hingga gangguan emosional, seperti berkurangnya rasa empati.

Empati adalah kemampuan untuk berbagi pengalaman emosional dengan orang lain. Empati adalah kekuatan pendorong untuk berlaku peduli dan penuh kasih.

Ilustrasi kurang tidur (Tomwang112)

Kemampuan empati bisa hilang jika kita kurang tidur, demikian menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Psychophysiology.

Baca: Studi Terbaru Baru Temukan Pengguna Gadget Berisiko Alami Kegemukan karena Faktor ini

Penulis utama studi, Veronica Guadagni, M.Sc., kandidat doktor di neurolab di Departemen psikologi di University of Calgary, mengatakan, jika individu memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga mereka  merasa lelah maka kemampuan mereka untuk berempati akan berkurang, dibandingkan dengan orang lain yang memiliki kualitas tidur yang baik.

Contoh praktisnya, Anda mudah mengucapkan kata-kata menyakitkan ketika berargumen dengan pasangan atau kurang menanggapi dengan simpatik ketika ada klien yang frustrasi.  

Kurang tidur dan gangguan empati

“Efek negatif kurang tidur adalah gangguan fungsi kognitif, yang secara khusus memengaruhi pengolahan mood dan emosional," kata Guadagni.

"Kami meneliti dan menemukan, bahwa kurang tidur walau hanya satu malam, mengakibatkan kemampuan empati peserta penelitian menjadi tumpul sama sekali,” lanjutnya.

Guadagni percaya, kualitas tidur yang buruk bisa mengganggu komunikasi antara dua daerah otak, yaitu sistem limbik yang terlibat dalam pengolahan emosi dan prefrontal korteks untuk pemantauan dan pengendalian respon emosional.

Baca: Banyak yang Tak Tahu! Makan Ikan Tongkol Ternyata Bikin Badan Kurus dan Atasi Depresi

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved