Berita Banjarbaru

Kisah Anggota Kodim Martapura Atasi Karhutla di Banjarbaru, Sertu Suladi : Air Makin Sulit Didapat

Kabupaten Banjar saat ini menempati posisi terbanyak ketiga dengan 73 jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan
Aksi heli water bombing ambil air di Danau Cermin Banjarbaru, untuk memadamkan karhutla, terpantau dari heli patroli. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kabupaten Banjar saat ini menempati posisi terbanyak ketiga dengan 73 jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Jumlah luas lahan yang terbakar di Bumi Serambi Mekkah  yakni seluas 201,35 hektar.

Dari data se Kalsel hingga 29 Agustus, luas lahan terbakar 1858 ha , dengan jumlah kejadian kebakaran lahan sebanyak 747 kali. Paling banyak dan terluas Karhutla di Tanah laut.

Kemudian disusul oleh Banjarbaru dengan jumlah kejadian kebakaran lahan 137 kali dengan jumlah luas lahan yang terbakar 204,87 hektar.

Tertinggi untuk jumlah kejadian kebakaran lahan di Tanah laut sebanyak 199 dan jumlah luas lahan yang terbakar 367,78 hektar.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Malaysia Live Mola TV Kualifikasi Piala Dunia 2022

Baca: Tekan Pengeluaran PJU, Pemko Banjarmasin Ganti Ribuan Lampu Boros Energi dengan LED

Baca: Patungan Bangun Restoran Terapung, Koperasi di Banjarbaru Buka Rekrutmen Karyawan untuk Umum

Baca: Makin Dikenal di Kalsel, Begini Perkembangan Musik Panting yang Kini Ditampilkan Layaknya Pengamen

Praktis, Satuan Tugas Tim -8 Subsatgas 6 Kodim Martapura pun membantu wilayah Kota Banjarbaru terus bekerja melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan;

Ditengah ancaman kebakaran yang semakin meningkat seiring dengan cuaca panas yang terjadi, kini selain mobil tangki digunakan mereka juga kesulitan dengan mulai mengeringnya sumber air.

Padahal, tim Satgas telah gencar memadamkan api di lahan gambut dan semak belukar.

Kepala Tim -8 satgas Wilayah Landasan Ulin Banjarbaru Sertu Suladi menceritakan, kebakaran lahan hutan yang baru saja terjadi di KCG Jalan A Yani km 18 RT 15 RW 03 Kelurahan Landasan Ulin Barat dan di Jalan A Yani km 18.900 ( blakang kantor Dishub Liang Anggang ) dengan luas 10 hektar.

"Upaya pemadaman dari darat sulit memperoleh sumber air. Petugas sudah melakukan penyekatan api dan mencoba membuat embung sebagai sumber air, namun air sangat minim didapatkan tiupan angin yang berubah-ubah juga menyulitkan petugas dalam proses pemadaman," kata Sertu Suladi.

Tim gabungan di darat terus melakukan pemadaman yang terdiri dari unsur BPBD, Manggala Agni, TNI/Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Menurut dia, secara keseluruhan lebih kurang sudah 10 hektare yang terbakar. Api baru dapat dipadamkan pukul 14.40 wita kemarin.

Petugas Manggala Agni di lapangan, Eko Sutarma mengatakan lahan yang terbakar adalah semak belukar yang cukup luas sehingga harus benar-benar dipadamkan masuk menyusuri semak dan ilalang

"Untuk melakukan pemadaman lanjutnya kendala utama yakni air. Pasalnya diantara lokasi yang terbakar tidak ada embung apalagi sumur, ada parit tapi kering, meski sulit namun semua dapat diatasi," katanya.

Baca: Reaksi Vicky Prasetyo Saat Dipertemukan Iva Lola, Eks Trio Macan Bongkar Rahasia Mantan Angel Lelga

Baca: Ternyata Begini Sifat Chicco Jerikho Saat Jadi Ayah, Putri Marino : Chicco Itu Ayah yang Super Sweet

Baca: Bawa Kayu Tanpa Dokumen, Warga Lampihong Kalsel Ini Diamankan Polisi Barsel

Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin didampingi Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Muhari mengatajan kebakaran lahan diperkirakan akan terus meningkat, apalagi hujan tak kunjung datang, dan kebakaran lahan ini sudah pada level lapisan dua. Sangat membahayakan kalau kebakaran sudah menyentuh lapisan ketiga.

"Prakiraan tingkat kemudahan terjadinya kebakaran di wilayah provinsi Kalimantan Selatan secara umum dalam kategori sangat mudah terbakar," kaya Wahyuddin.

(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved