Berita Kalteng
Kabut Asap Tebal Selimuti Sampit Kotawaringin Timur, Pesawat Wings Air Batal Mendarat
Kabut asap cukup tebal tampak pada siang hingga petang, sehingga jarak pandang di Bandara H Asan hanya berkisar antara 1 kilometer hingga 1,5 Km.
Penulis: Fathurahman | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Kabut asap tebal, Senin (2/9/2019) menyelimuti Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dampak kebakaran lahan yang sporadis di Kota Mentaya mengakibatkan penerbangan di Bandara H Asan Sampit terganggu.
Kabut asap cukup tebal tampak pada siang hingga petang, sehingga jarak pandang di Bandara H Asan hanya berkisar antara 1 kilometer hingga 1,5 kilometer,sehingga berdampak pada batalnya Pesawat Wings Air mendarat di Bandara H Asan, Sampit, sehingga peswat langsung mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.
Pesawat yang bertolak dari Semarang, Pangkalanbun, Selayaknya sore pukul 15.30 wib mendarat di Bandara H Asan Sampit, namun batal lantaran jarak pandang (visibility) di runway hanya mencapai 1,5 kilometer tidak memungkinkan pesawat mendarat tersebut.
Baca: Tak Miliki Izin, Indomaret Landasan Pacu Ditutup, Ini Penjelasan Satpol PP Banjarbaru dan Pengelola
Kepala Dinas Perhubungan Kotim, H Fadlian Noor, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkannya. Dia mendapat informasi dari pihak Bandara H Asan Sampit, penerbangan Pesawat Wings Air dari Semarang, Pangkalanbun tidak bisa mendarat di Sampit.
"Selayaknya pesawat itu mendarat di Bandara H Asan Sampit, tapi jarak pandang untuk Wings Air minimal 3 kilometer di bandara , karena kabut asap menyelimuti bandara H Asan Sampit tebal, jarak pandang tadi sore di landasan pacu hanya 1,5 kilometer, sehingga pendaratan langsung dilakukan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya," ujarnya.
Baca: Ini Penampakan Heli Water Bombing Baru yang Dikirim BNPB ke Kalsel untuk Operasi Karhutla
Pesawar Wings Air merupakan jenis pesawat ATR berpenumpang maksimal 70 an orang yang selama ini melayani rute Semarang, Pangkalanbun, Sampit, Palangkaraya pulang-pergi (PP) Penerbangan terganggu pada sore hari, karena konsentrasi kabut asap terpusat di dalam kota Mentaya.
Konsentrasi kabut asap dampak kebakaran lahan juga tampak menyelimuti Sungai Mentaya sehingga jarak pandang pun makin pendek di sungai, ini membuat kapal yang lewat harus ekstra hati-hati, karena kabut asap cukup tebal menyimuti Sungai Mentaya. banjarmasinpost.co id / faturahman
