Kesehatan
Disebutkan Ramah Lingkungan dan Baik untuk Kesehatan, ini Fakta Makanan Organik
Namun banyak orang yang skeptis bahwa makanan organik hanya merupakan marketing gimmick dan permainan brand.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Label “ makanan organik” memang harum di kalangan masyarakat Indonesia, terutama warga ibu kota.
Makanan organik disebutkan lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.
Salah satu sebabnya adalah tidak digunakannya pestisida atau zat kimia lainnya.
Namun banyak orang yang skeptis bahwa makanan organik hanya merupakan marketing gimmick dan permainan brand.
Jika tidak menggunakan zat kimia, mengapa harga makanan organik malah lebih mahal? Tim peneliti dari AsapSCIENCE menemukan hal-hal yang perlu kita percaya, juga hal-hal yang perlu kita waspadai terhadap makanan organik.
Baca: Peretas Situs Kemendagri Sudah Diketahui, Ini Keterangan Mendagri
Baca: Takut Revisi RKUHP, Turis Australia yang Belum Menikah Batalkan Kunjungan ke Bali
Baca: Kabar Duka Datang Dari Cut Meyriska dan Roger Danuarta, Foto Lamaran Jadi Kenangan
Baca: Putra Ruben Onsu Ambil Kartu ATM Dari Dompet Suami Sarwendah, Sikap Ayah Thalia Thania Disorot
Mengutip Science Alert, Senin (23/9/2019), banyak orang membeli makanan organik karena asumsi bahwa makanan tersebut tidak mengandung pestisida.
Faktanya, memang benar bahwa tidak ada penggunaan pestisida dan pupuk sintetis.
Makanan organik menggunakan pestisida dan pupuk yang berasal dari alam.
Namun, penelitian membuktikan, pupuk dan pestisida organik ini bisa jadi lebih berbahaya dari pupuk dan pestisida sintetis.
Fakta lainnya, makanan berlabel “organic” tidak pernah 100 persen organik.
Maksimal, makanan hanya 95 persen organik.
Kemudian jika makanan itu berlabel “made with organic ingredients”, maka makanan tersebut hanya memiliki 70 persen bahan organik.
Bagaimana dengan “contain organic ingredients”? Berarti makanan tersebut hanya memiliki 50 persen bahan organik.
Lebih menyehatkan dan ramah lingkungan? Asumsi lainnya pada makanan organik adalah ramah lingkungan.
Hal ini juga ada benar dan tidaknya.
