Sejarah Bangsa
Masuk Daftar 8 Jenderal yang Akan Disingkirkan, Ini Fakta Jenderal TNI Sukendro Lolos Saat G30 S/PKI
Jenderal TNI Ahmad Sukendro termasuk satu dari 8 Jenderal TNI yang akan disingkirkan PKI dalam gerakan G30 S/PKI.
Selepas peristiwa G30S/PKI, karier intelijen Sukendro mulai tersisih oleh kiprah Ali Moertopo.
Ia tidak bisa membendung jaring-jaring intelijen Ali yang kemudian mempercepat keruntuhan Soekarno.
Ketika Soeharto naik ke puncak kekuasaan, Sukendro praktis redup.
Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.
Soeharto melalui Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya ke dalam penjara RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan.
Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam. Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng. (Agus Surono)
Meski demikian, Soemitro terus memantaunya.
Setiap kali terdengar ada gerakan antipemerintah, Sukendro adalah orang pertama yang didatangi Soemitro.
“Tidak ada orang intelijen yang lebih hebat daripada dia. Karena itu saya selalu mencurigainya,” kata Mitro.
Sekadar informasi, dalam pertemuan terakhir operasi penculikan Dewan Jenderal di rumah Sjam Kamaruzzaman, di Salemba Tengah, pada Hari-H, 30 September 1965, ternyata ditentukan nama delapan jenderal TNI yang akan dijemput.
Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Soewondo Parman, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Brigjen Soetojo Siswomihardjo, dan Brigjen Ahmad Soekendro.
Selain Sukendro, Abdul Haris Nasution juga berhasil lolos dari kejaran tentara antek PKI
Dilansir dari Tribunnewswiki dalam artikel '17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional: Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution', pada waktu itu ada tentara yang melepaskan tembakan, namun terpeleset.
Ia berhasil memanjat dinding dan terjatuh ke halaman Kedutaan irak untuk bersembunyi.
Namun akibat kejadian ini ia mengalami patah pergelangan kaki.
