Berita Batola

Gagal Smart Presensi, PNS Dinas Pertanian Batola Langsung Mendatangi Diskominfo Minta Penjelasan

Sebagian PNS Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, mengeluh.

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/edi nugroho
Sejumlah PNS Kabupaten Batola berkumpul di Marabahan melakukan smart presensi atau aplikasi Android berbasis Global Positioning System (GPS) yang ditanamkan ke telepon genggam sekitar 4.800 ASN pada hari pertama Selasa (1/10/19). Sayang, aplikasinya eror. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sebagian PNS Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, mengeluh.

Mereka tak bisa melakukan smart presensi atau aplikasi Android berbasis Global Positioning System (GPS) yang ditanamkan ke telepon genggam sekitar 4.800 ASN pada hari pertama, Selasa (1/10/19) pagi, saat apel hari kesaktian pancasila di halaman pemkab setempat.

“Iya, sebagian PNS di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola mengeluh karena tak bisa absen dengan smart presensi. Aplikasinya eror,” kata Ibnu Medio Ginting, Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, Selasa (1/10/19).

Baca: Ancaman Enji Baskoro pada Ayu Ting Ting Terkait Bilqis, Teman Ruben Onsu: I Love You

Baca: Atta Halilintar Pamit dari Dunia TV Diduga Buntut Kasus Bebby Fey Seteru Dinar Candy

Baca: Kesombongan Ahmad Dhani Saat Bawa Lari Maia Estianty Diungkap Dul Jaelani

PNS yang tidak bisa absen dengan hape, sambung Ginting, langsung mendatangi Dinas Kominfo Kabupaten Batola untuk meminta solusi dan penjelasan.

Sementara itu sebanyak 13 PNS kecamatan Mekarsari, Kabupaten Batola, juga mengeluh saat melakukan smart presensi ternyata aplikasinya eror.

“Iya, ini aplkasi smart presensi eror total. Saya kurang paham dengan aplikasi-aplikasi. Cuma kalau kejadian seperti ini yanag rugi pegawai yang rumahnya jauh. Mereka bela-belain datang lebih awal tahunya jaringan eror. Iya ada 13 PNS di Kecamatan Mekarsari,” kata Camat Mekarsari, Moch Azis.

Menurut Azis, kalau aplikasi ngak mau tahu apa yang terjadi, pokoknya kalau nggak absen jam 7.30 dhitung terlambat.

Ke depan, IA berharap agar sebelum penerapan smart presensi diperbaiki dan diperhitungkan bener-benar, jumlah pegawai yang mau melaksanakan presensi denan kekuatan server yang dimiliki.

Kabid Tekhnologi Informasi dan Informatika Kominfo Batola Irfan Rachmady, saat dikonfirmasi via wa dan telepon Selasa pagi belum merespon. (ogi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved