Berita Kabupaten Banjar
Hindari Pencemaran, Dinas Perikanan Banjar Minta Bangkai Ikan Mati Segera Dibersihkan
Ikan yang dibudidayakan pada Keramba jala apung (KJA) di Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, alami kematian massal.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
Mayoritas alami musibah kematian ikan, nila dan bawal.
Kenapa banyak nila dan bawal karena kedua ikan ini menurut dia jadi pilihan ikan yang cepat produksi.
"Nila cukup empat bulan, pada satu keramba dua ton bisa hasilkan. Ternyata malah banyak yang mati. Sementara itu pembudidaya ikan kolam insyaallah ada pengaruh," katanya.
Terpisah, anggota komisi 2 DPRD Kabupaten Banjar Mulkan mengatakan musibah ikan mati massal ini kejadian yang berulang.
"Ini kejadian terulang, perlu antisipasi tidak hanya dinas perikanan tapi instansi lain, lebih lanjut akan kami didiskusikan untuk jangka panjangnya. Kondisi PLTA itu buka tutup satu Minggu, dua jam buka satu jam tutup ini Sangat mempengaruhi. Saat iwak dengan jumlah sedemikian suplai air kurang, kurang oksigen dan mati," kata Mulkan.
Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikhwansyah mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan air sungai Martapura agar waspada dan membiasakan hidup bersih dan sehat.
"Air yang tercemar tersebut apabila dikonsumsi bisa mengakibatkan diare jika digunakan untuk mandi bisa gatal-gatal," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)
