Berita HSS
HSS Siap Perbaiki Titik Kelemahan Penilaian Adipura Tahap Pertama, Ulama Pun Dukung Lewat Dakwah
Pemkab HSS yakin, bisa memperbaiki titik kelemahan hasil penilaian tim adipura tahap pertama, yang telah dilaksanakan tim penilai dari Tim Penilai.
Penulis: Hanani | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Pemkab Hulu Sungai Selatan yakin, bisa memperbaiki titik kelemahan hasil penilaian tim adipura tahap pertama, yang telah dilaksanakan tim penilai dari Kalsel.
Apalagi, Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) yang tahun lalu membuat HSS gagal raih piala lambang supremasi kebersihan kota tersebut, sudah dibangun baru, dan hampir rampung 100 persen.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Dini Setiawati, pada Rapat Pembinaan Adipura Tahap 2 di Aula Rakat Mufakat, Kantor Sekretaraiat Daerah, Kamis (24/10/2019) menjelaskan, hasil penilaian tahap pertama tim penilai tahap pertama untuk kabupaten HSS, sudah sangat memenuhi syarat masuk penilaian tahap kedua, pada 7 sampai 17 November 2019 mendatang.
“Tahun lalu, HSS bermasalah dengan TP , padahal selebihnya bagus. Tahun 2019 HSS sudah memiliki kebijakan strategis daerah (Jakstrada). Untuk TPA yang belum open dumping, masih bisa masuk ke penilaian tahap kedua,” kata Dini.
Baca: Mahasiswa Banjar Ini Ramaikan Bursa BPD Bumi Barakat, Ini Tujuannya
Baca: Gelar Pelatihan, Persambi Kalsel Cari Atlet, Sejumlah Atlet Bela Diri Tertarik Jadi Pelatih Sambo
Baca: Pelaku Penganiayaan di Banjarbaru Berhasil Diamankan di Guntung Payung, Ini Kronologis Penangkapan
Sebelumnya, rapat pebinaan tersebut dibuka Bupati HSS H Achmad Fikry, didampingi Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad.
Bupati HSS meminta instansi terkait yang menjadi titik pantau penilaian agar menjaga kebersihan lingkungan. Namun, kata Fikry, tak hanya sebatas saat penilaian Adipura, tapi dijaga dalam keseharian.
“Kita bersyukur masyarakat HSS memiliki semangat mewujudkan lingkungan bersih bebas sampah. Bahkan di wilayah Daha, kesadaran masyarakat mulai bangkit untuk tidak buang sampah ke sungai lagi,”ungkapnya.
Disebutkan, warga Daha sudah mulai mengumpukan sampah di depan rumah, sehingga tinggal pemerintah memikirkan bagaimana dukungan angkutannya, mendukung kesadaran masyarakat tersebut.
Selain itu, dukungan para ulama telah disampaikan. Para ulama menyatakan siap berkontribusi mengajak masyarakat, untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan melalui dakwahnya.
Bahkan untuk kepentingan sosialisasi para ulama pun tak keberatan foto mereka digunakan tanpa harus meminta izin sebagai imbauan saling menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Disebutkan, penghargaan Adipura, diraih dengan melibatkan partisipasi masyarat. Untuk itu Fikry menyampaikan apresiasi kepada warga yang tinggal di Kompleks perumahan dan menjadi titik pantau atas semangatnya mendukung upaya Pemkab HSS.
“Jadi Adipura itu tak sekadar piala, tapi bukti kerjasama pemerintah dengan masyarakat. Piala ini juga sangat diinginkan daerah-daerah,. Selain symbol supremasi kebersihan kota, reward yang diberikan pemerintah pusat cukup besar untuk daerah peraihnya,”kata Fikry.
Baca: Wakil Asisten Personalia Kasad Tinjau Pembangunan Jalan dan Jembatan di Desa Suato Lama Tapin
Baca: Urine Anggota Satpolair Polresta Banjarmasin Diperiksa, Ternyata Begini Hasilnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Saputra menyakan, hasil penilaian tahap pertama sudah diumumkan, sehingga memudahkan perbaikan terhadap titik pantau untuk penilaan tahap kedua.
“Kami tindak lanjuti dengan survey lapangan. Surat edaran terkait pengelolaan sampah, antara lain berisi imbauan tak gunakan bahan sekali pakai juga telah dibuat dan telah diterapkan di lingkungan kantor Pemkab HSS. TPA sedang tahap penyelesaian dan ditargetkan saat penilaian tahap kedua sudah digunakan,”kata Saputra. (banjarmasinpost.co.id/hanani )
