Berita Batola

Sering Ditabrak Tongkang, Komisi III DPRD Kalsel Akhirnya Kunjungi Jembatan Rumpiang Batola

Komisi III DPRD Kalsel, Pemkab Batola dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI melihat langsung kondisi Jembatan Rumpiang.

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Hari Widodo
istimewa/akbar
Komisi III DPRD Kalsel melihat kondisi Jembatan Rumpiang yang membentang di atas Sungai Barito, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Jumat (25/10/19). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Komisi III DPRD Kalsel, Pemkab Batola dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI melihat langsung kondisi Jembatan Rumpiang pasca fender atau tiang pengaman Jembatan Rumpiang hilang ditabrak tongkang batu bara Selasa (24/9/19) lalu.

Tak hanya itu, rombongan Komisi III DPRD Kalsel juga melihat rumah pemukiman warga dan dermaga pelabuhan Pasar Marabahan Kecamatan Marabahan, Kabupaten Batola yang ditabrak kapal tugboat , Rabu (23/10/19) pukul 05:00 Wita lalu.

Ketua Komisi 3 DPRD Kalsel H Syahrujani di kawasan Jembatan Rumpiang, Jumat (25/10/19) menjelaskan pihaknya ingin meninjau langsung atas masifnya kejadian kapal batubara yang menabrak fender atau tiang pengaman jembatan Rumpiang hingga rumah milik warga di Batola yang ditabrak kapal tugboat.

Dijelaskan Syahrujani, ternyata kejadian ini tidak hanya sekali dan sering kali terjadi di Batola.
Tidak hanya rumah, jembatan, namun pos jaga milik Dishub Batola juga kena tabrak kapal tugboat.

Baca: Sinyal BKN Segera Buka Pendaftaran CPNS 2019, Situs Resmi Seleksi di sscasn.bkn.go.id

Baca: Hasil Timnas Indonesia vs Myanmar Skor 1-0 di Babak 1, Thailand di Final Piala AFF Futsal 2019

Baca: Blak-blakan Aurel Tinggalkan Krisdayanti & Kejar Anang Hermansyah ke Ruko Saat Momen Perceraian

Baca: Treatment Guasa Facial di Salon Junjung Buih Beauty Banjarmasin, Batu Giok Sehatkan Kulit dan Imun

“Komisi III DPRD Kalsel ingin menindaklanjuti nanti seperti apa aturan dan tindakan yang akan berlakukan. Dewana kan kordinasikan lagi dengan pemerintah derah hingga pemerintah pusat, agar kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali,” harap Syahrujani.

Di lokasi yang sama Kepala Tata usaha Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Banjarmasin Mutaal Badrun menjelaskan kejadian tugboat dan tongkang batubara yang menabrak fender jembatan rumpiang ini sudah terjadi hingga empat kejadian.

Diharapkan pemilik perusahaan dapat mengintruksikan untuk muatan tongkang yang berisi batubara agar diratakan sehingga melakukan pembatasan volume tongkang sendiri.

Lebih lanjut Mutaal menyatakan sejak 2014, 2015, 2017 dan 2019, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI sudah 4 kali mengganti fender di jembatan rumpiang ini.

Diharapkan berharap pihak pandu dalam pelayaran tongkang harus pakai asis, hingga muatan di tongkang diratakan sehingga dapat meminimalisir kejadian ini.

Baca: Sindiran Zaskia Sungkar untuk Medina Zein, Setelah Balas Konferensi Pers Irwansyah?

Baca: Batola Kembali Incar Adipura, Begini Hasil Penilaian Tahap I

Baca: Nadiem dan Wisnutama Jadi Menteri, Begini Harapan Adeayu untuk Pendidikan dan Pariwisata di Kalsel

Untuk pemasangan fender yang sebelumnya rusak dan tenggelam akibat di hantam tongkang batubara, Mutaal menegaskan fender pengganti sudah didesain dan ada perkiraan biaya, dan disampaikan dengan pihak perusahaan yang bertanggungjawab yakni pihak perusahaan tongkang batu bara.

“Balai jalan sudah menyampaikan beserta etimasi biayanya kepada pihak yang menabarak,” katanya.
Menurut Mutaaal, yang tidak kalah penting adalah harus ada MOu pergantian gantirugi atas kerusakan ini kepada mereka, adapun besarnya pergantian fender ini diperkirakan mencapai hingga 2.3 miliar.

(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved