Berita Banjarbaru

Ayam Ras, Kacang Panjang dan Semangka Penyebab Inflasi di Tanjung Tinggi, Ini Penjelasan BPS Kalsel

Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung sebesar 0,78 persen dan inflasi terendah dikota Banjarmasin sebesar 0,12 persen.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Kepala BPS Kalsel, Diah Utami, Jumat (1/11/2019) memberikan keterangan kepada pers, Jumat (1/11/2019) soal kondisi ekonomi di Kalsel termasuk soal Inflasi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kota Tanjung menjadi sorotan. Sebab dalam waktu belakangan ini daerah yang berjuluk bumi salidah menjadi daerah di Kalsel yang inflasinya tinggi.

Dimana dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 43 kota mengalami inflasi, 39 kota mengalami deflasi .

Inflasi tertinggi di kota Manado sebesar 1,22 persen, dan terendah di kota Ternate, Tual, Pematang Siantar sebesar 0,01 persen.

Kota yang mengalami deflasi tertinggi di Balikpapan sebesar 0,69 persen dan deflasi terendah kota Palopo sebesar 0,01 persen.

Baca: UMK Banjarmasin 2020 Diusulkan Naik 8,15 Persen, Tunggu Ketetapan Gubernur Kalsel

Baca: Respons Syahrini Saat Gayanya Ditiru Teman BCL, Marah Seperti Melly Goeslaw? Istri Reino Ucap Ini

Baca: Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga di Banjarbaru, P2TP2A Intan Idaman Lakukan ini

Baca: Baru Dilahirkan Bayi Ini Dibunuh Sang Bunda, Dimasukan ke dalam Lemari Pakaian dan Disumpal Kain

Dari kota-kota IHK di wilayah pulau Kalimantan mengalami inflasi ada lima kota, dan empat kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung sebesar 0,78 persen dan inflasi terendah dikota Banjarmasin sebesar 0,12 persen.

Sementara empat kota mengalami deflasi , deflasi tertinggi di kota Balikpapan sebesar 0,69 persen, dan terkecil di kota Samarinda sebesar 0,12 persen.

Kepala BPS Kalsel, Diah Utami, Jumat (1/11/2019) menjelaskan bahwa Inflasi di Kota Tanjung bulan Oktober 2019 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,89 persen, kelompok sandang sebesar 0,19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen.

Dijelaskan Dian Utami, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antar lain daging ayam ras, kacang panjang, semangka, bawang merah, tomat sayur.

"Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain telur ayam ras, sawi hijau, kangkung, bayam, beras" runutnya.

Bagiamana di Kota Banjarmasin?
Menurut penjelasan Diah Utami, Inflasi di Kota Banjarmasin bulan Oktober 2019 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau
sebesar 0,40 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,11 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,18 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen, kelompok sandang sebesar 0,06 persen.

Baca: LINK INDOSIAR! Live Streaming TV Online Kalteng Putra vs Persib Bandung Liga 1 2019 Malam Ini

Baca: Hasil Latihan Bebas 2 MotoGP Malaysia 2019 : Valentino Rossi Sodok Posisi 3, Quartararo, Marquez?

Baca: Tak Hanya Enak untuk Sayur, Wortel Punya 9 Manfaat Istimewa untuk Kesehatan

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain daging ayam ras, teh manis, ikan kembung/gembung, ikan gabus, rokok kretek filter.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain semisal, telur ayam ras, semangka, cabai merah, ikan layang/benggol, minyak goreng.

(banjarmasinpost.co.id/nurhollis huda).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved