Ekonomi dan Bisnis
Adopsi JATP, KPw BI Kalsel Terus Kembangkan Alih Fungsi RPL di Banjarbaru
Pembelajaran pengembangan potensi sumber ekonomi baru dilakukan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI)Kalsel.
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pembelajaran pengembangan potensi sumber ekonomi baru dilakukan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui kunjungan di Provinsi DI Yogyakarta.
Di antaranya mengunjungi Jogja Agro Techno Park (JATP) yang berada di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Memboyong 30 jurnalis dari Kalimantan Selatan (Kalsel), Tim KPw BI Kalsel yang diketuai Pejabat Ahli Ekonomi KPw BI Provinsi Kalsel Dadi Esa Cipta mengunjungi areal lahan seluas 7 ha dari 18,82 ha luas lahan yang tersedia.
"Kami sudah kembangkan konsep alih fungsi di Banjarbaru, yakni Rumah Pangan Lestari (RPL) dan saat ini berbagai jenis tanaman dan buah sudah tumbuh dan mulai panen. Tenaga untuk mengelolanya kami berdayakan karyawan outsourching BI ada security, cleaning service, driver dan lainnya," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id di sela kegiatan Refreshment Kebanksentralan di Yogyakarta, pada 1-2 Nopember 2019.
Baca: MTQ XXXII Tingkal Kalsel di Kotabaru, Sediakan Stand Bazar Untuk Tiap Daerah
Baca: Respons Agnez Mo Saat Melly Goeslaw Merasa Dibully Rossa, Vidi Aldiano & Bubah, Ini Sikap Eks Rezky
Baca: Jelang Persela Lamongan vs Barito Putera, Kosuke Senang Kembali ke Lamongan
Baca: SESAAT LAGI! Live Streaming TV Online Mola TV Crystal Palace vs Leicester Liga Inggris, Link TVRI
Ditambahkannya, dari hasil kunjungan pihaknya akan mengembangkan lebih banyak sektor lainnya termasuk peternakan dan tanaman herbal, yang bertujuan mendongkrak perekonomian di Kalsel.
JATP sendiri adalah satu kawasan percontohan pengembangan pertanian yang terintegrasi mulai dari pembibitan, peternakan, pertanian, embung, dan memanfaatkan teknologi yang mampu meningkatkan nilai tambah bagi desa sehingga bisa menjadi contoh buat model desa-desa mandiri yang terintegrasi dalam pengembangan agribisnis.
"Kawasan ini diharapkan mampu menjadi lembaga rujukan bagi petani, peternak, dan pembudidaya ikan dalam mengembangkan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain itu JATP diharapkan akan menjadi salah satu destinasi wisata pendidikan berbasis agribisnis pertanian, serta mendukung tingkat kunjungan wisatawan di DIY pasca-pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA)," jelas Kepala UPTD Balai Pengembangan Produksi dan Pengawasan Mutu Pertanian (BP3MBTP) Pemprov Yogyakarta, Suharto Budyono.
JATP menjadi taman edukasi yang di dalamnya terdapat semua jenis tanaman sayur, holtikultura, dan herbal. Selain itu, beberapa jenis hewan peliharaan seperti sapi, kambing, kelinci, ayam, dan lainnya juga berhasil dibudidayakan secara intensif. Uniknya Sapi yang dipelihara didatangkan dari Pelaihari, Tala.
Sementara itu, Manager Dwifungsi UMKM BI Provinsi Kalsel Aryo mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah daerah di Kalsel agar dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam belajar berwirausaha.
Baca: Dapatkan Anggaran Pemeliharaan, Pohon Taman Labirin Pelaihari Akhirnya Dipupuk
Baca: Syarat Foto Selfie Saat Pendaftaran CPNS 2019 11 November, Update Info CPNS di Link sscasn.bkn.go.id
Baca: Masuk Nominasi 10 besar Desa Wisata Kategori Berkembang, Begini Keindahan Desa Tiwingan Lama
Di antaranya pengembangan ekonomi melalui pola cluster. Yakni sudah dijalankan di Tabalong berupa cluster karet.
"Cluster padi lokal di Batola, cluster cabai merah besar di Hulu Sungai Selatan, cluster sapi di Tanahlaut, cluster padi unggul dan padi organik di Tanahbumbu, cluster ampulung di Hulu Sungai Utara, cluster bawang merah di Tapin, dan cluster ikan air tawar di Hulu Sungai Tengah," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pejabat-ahli-ekonomi-bi-kalsel-dadi-esa-cipta.jpg)