Berita Banjarmasin
Baharudin Cemas Eceng Gondok di Sungai Matapura Banjarmasin Lilit Roda Kelotoknya
Serangan gulma berupa eceng gondok kembali menghiasi Sungai Martapura Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kamis (14/11/2019).
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Serangan gulma berupa eceng gondok kembali menghiasi Sungai Martapura Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kamis (14/11/2019).
Meski kondisi ini hampir terjadi setiap tahun terutama pada saat pergantian musim, namun keberadaan eceng gondok pun jelas tidak bisa diabaikan.
Apalagi bila mengingat pariwisata Banjarmasin pun yang berbasis sungai sehingga kondisi tersebut menurut Misran harus segera mendapatkan penanganan.
"Karena kalau tidak, tentu kan akan mengurangi estetika Sungai Martapura sendiri di mata sejumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara, " jelas warga Soetoyo S itu.
Tidak hanya itu, Misran juga menyadari meski keberadaan eceng gondok saat ini masih sedikit dari tahun sebelumnya. Namun tidak menutup kemungkinan seiring telah memasukinya musim penghujan serangan eceng gondok akan terus berlangsung dan bahkan menimbulkan pampangan.
• Maju Pilkada Balangan 2020, Wakil Ketua DPRD Balangan Abdul Hadi Daftarkan Diri ke Beberapa Partai
• Tokoh Dayak, Bugis dan Ketua Dewan Sambangi Polda Kalsel Sepakat Jaga Kedamaian
• Mercure Banjarmasin Terus Menghadirkan Masakan Tradisional Daerah, Ini Tujuannya
" Contohnya seperti di Jembatan Pasar Lama dan Merdeka, dua lokasi ini cukup sering menjadi sasaran munculnya pampangan. Terutama ketika sampah ranting datang, inilah yang menghambat larutnya gulma sehingga membentuk pampangan," jelasnya.
Lain Misran berbeda lagi dengan Baharudin, keberadaan eceng gondok yang bahkan telah ia ketahui sejak di Lok Baintan hingga Desa Pejambuan beberapa hari lalu, justru mendatangkan kekhawatiran sendiri baginya.
Pasalnya, ia yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang motoris kelotok wisata, mengakui kerap merasa cemas dengan keberadaan tumbuhan gulma bila melilit ke roda kapalnya.
" Ya mau tidak mau pelan-pelan bawa kelotok. Karena terutama tanaman yang panjang itu. Meski sebetulnya ilung (eceng gondok, red) masih bisa dilalui, cuman gulma yang panjang dibawanya (eceng gondok, red) bisa melilit roda kelotok," jelasnya.
Sehubung itupula, Baharudin pun berharap meski penanganan ini tentu tidak semudah membalikkan tangan, namun dengan adanya kekonsistenan pemerintah terus melakukan pembersihan tentu bisa mengatasi persoalan eceng gondok seperti tahun-tahun sebelumnya.
" Karena kalau tidak begitu dikhawatirkan kian mengganggu lalu lintas sungai. Sedangkan sungai merupakan akses pariwisata Banjarmasin," jelasnya.
Sedangkan pantauan Banjarmasinpost.co.id, Kamis siang tadi terlihat sebuah kapal sapu-sapu pun telah diterjunkan di Sungai Martapura atau sepanjang Siring Jalan Piere Tendean.
Kapal tersebut juga sudah nampak sibuk mengangkat dan membersihkan eceng gondok yang hanyut meski ada yang masih terlewat.
• 7 Cara Menyeduh Teh yang Benar & Tepat agar Mendapat Manfaat yang Maksimal, Teh Hijau atau Teh Hitam
• Pacar Baru Nikita Mirzani Diungkap Billy Syahputra, Nasib Hubungan Eks Dipo Latief & Betsalel Fdida?
Sementara, Wali kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat dikonfirmasi terkait serangan eceng gondok ke Sungai Martapura mengaku tidak menepisnya.
Ia yang bahkan telah memantau langsung proses penanganan serangan eceng gondok Kamis pagi tadi melalui kapal sapu-sapu, memang masalah tersebut perlu penanganan ekstra.
