Berita Banjarmasin

Gebyar Sekolah Model, 18 sekolah model di Banjarmasin Unjuk Kebolehan

Perkumpulan sekolah model se Kota Banjarmasin Kalsel Senin (18/11/2019) tadi menggelar Gebyar Sekolah Model.

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/ ahmad rizky abdul gani
Penampilan sekolah model dari SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin dalam gebyar sekolah model 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perkumpulan sekolah model se Kota Banjarmasin Kalsel Senin (18/11/2019) tadi menggelar Gebyar Sekolah Model.

Bertempat di Siring Balai Kota Jalan RE Martadinata, sedikitnya sebanyak 18 sekolah baik tingkat dasar maupun menengah yang turut serta pada kegiatan itu.

Mereka bahkan tidak hanya memamerkan berbagai hasil karyanya, melainkan melalui stand-stand yang telah ada juga menyuguhkan keterampilan serta atraksi seni dan budaya.

Salah satunya seperti yang dilakukan SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin yang pada kesempatan itu memainkan musik daerah khas Banjar atau biasa disebut kesenian Panting.

Dhoni Korban Tersetrum Listrik di Takisung Kabupaten Tanahlaut Disebut Pemuda Pendiam

Masuk Daerah Terpencil di Balangan, Guru di 5 Sekolah Ini Tidak Dapat Tunjangan Khusus dari Pusat

Jalan Sampit-Pangkalanbun Putus, Mobil Nekat Memutar Jalan Kebun, Ketua DPRD Seruyan Berharap Ini

RTH Taman Pintar Siap Diresmikan, Wali Kota Banjarbaru Pantau Perkembangan Pembangunanya

Lengkap mengenakan pakaian daerah, namun menariknya meski berperawakan kecil kecakapannya dalam memainkan musik panting ternyata cukup mumpuni.

Mereka diantaranya adalah Nooryara, Keysa dan Fitri yang berperan sebagai vokalis. Kemudian Syahmi dan Ridho sebagai pemain gitar panting.

Sedangkan Fahreza sebagai pemukul gong, Ataya sebagai pemain biola, Ridwan sebagai pemain gendang serta Noval sebagai pemain krenceng.

" Iya kami satu grup. Kalau saya sendiri belajar menyanyi musik panting ini sudah sejak kelas satu," ujar Nooryara dengan polos.

Sedangkan Ketua Pelaksana Diseminasi Gebyar Sekolah Model, Rahmadi mengatakan kegiatan diseminasi merupakan acara puncak dari sebelumnya mereka juga telah menggelar lomba Best Practices.

Dilaksanakan selama dua hari yaitu sejak Senin (18/11/2019) sampai Selasa (19/11/2019) besok, pada acara kali ini juga kegiatan juga akan diisi dengan sejumlah lomba. Diantaranya kreatifitas atau pentas siswa, stand terbaik serta pengumuman pemenang lomba.

" Iya, harapan kami dengan dilaksanakannya SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) ini, kalau seluruh sekolah bisa melaksanakan siklusnya maka dapat dipastikan mutu sekolah itu akan meningkat, khususnya delapan standar," jelasnya.

Meskipun tambah Rahmadi lagi, demi mewujudkan hal tersebut tentu tidak mudah. Karena bila berbicara meningkatkan pendidikan tidak terlepas dari delapan standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi tadi.

Kronologi Terungkapnya Aksi Guru Cabuli Siswa di SMAN Tamban Baritokuala, Sempat Kabur Ke Jawa Timur

Direlokasi ke Pasar Barunak, Pedagang Pasar Kuliner Harapkan Ini

FAKTA Putusnya Jalur Trans Kalimantan Sampit - Pangkalanbun, Dijaga Polisi & Mobil Pilih Balik Kanan

Sedangkan dari delapan standar nasional pendidikan tersebut dua diantaranya yakni meliputi sapras (sarana dan prasarana) dan tenaga kependidikan yang kondisinya pun saat ini masih terbilang kurang.

" Iya apalagi tenaga kependidikan, untuk di kota Banjarmasin saat ini kondisinya sangat kurang sekali. Nah mudah-mudahan ke depan ada penambahan tenaga pendidik," jelasnya.

(banjarmasinpost.co.id/ahmad rizky abdul Gani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved