Berita Regional
Pak Guru Musri Rela Jadi 'Hantu' Saat Malam Hari, 20 Tahun Jadi Guru Honorer Digaji Rp 700 Ribu
Musri adalah guru kelas VI di SD Negeri 105364 di Desa Lubuk Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hidup sejahtera masih menjadi impian sejumlah tenaga pengajardi pelosok, terutama mereka yang masih berstatus guru honor.
Namun masih ada yang bertahan menjadi guru honorer. Salah satunya adalah Musri (46).
Musri adalah guru kelas VI di SD Negeri 105364 di Desa Lubuk Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Meski sudah 20 tahun mengabdi sebagai guru honorer, ia masih bergaji Rp 700 ribu per bulan.
Gaji yang sangat sedikit itupun diterima setiap tiga bulan sekali.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari banyak hal yang ia lakoni.
• Isi Pidato Nadiem Makarim (Mendikbud) yang Viral Jelang Hari Guru 2019, Direspon Dian Sastro
Salah satunya adalah dengan menjadi "hantu" sejak sepuluh tahun belakangan.
Ia berperan sebagai hantu penghibur dalam rombongan keyboard (organ tunggal) yang sering diundang pada pesta khitanan atau pernikahan di kampung-kampung.
Di Kabupaten Serdangbedagai, hiburan ini sering dikenal sebagai Keyboard Mak Lampir.
"Gaji cuma Rp 700 ribu per bulan, ya harus pintar-pintar lah cari tambahan. Job-nya itulah, jadi sundel bolong atau pocong. Nge-job-nya sama kawan-kawan dan sebulan minimal bisa tampil empat sampai enam kali," kata Musri.

Musri, guru honorer SDN 105364 Desa Lubuk Rotan, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai mendapat penghargaan pada Hari Guru, Senin, (25/11/2019). (Kiri) Musri saat beraksi menjadi hantu. Sosoknya ketika jadi hantu. Tribun Medan/Indra Gunawan (Tribun Medan/Indra Gunawan)
"Sekali tampil bisa bergaji Rp 100 ribu sampai Rp 125 ribu per orang tergantung jauh dekatnya lokasi acara," kata Musri, Senin, (25/11/2019).
Musri yang mengaku merias diri sendiri untuk keperluan manggung ini telah menghibur bersama kelompoknya sampai ke Balam Pekanbaru.
Ia mengaku tidak malu melakoni pekerjaan itu.
Meski terkadang merasa profesinya sebagai guru sangat jauh dari pekerjaan sebagai penghibur Keyboard Mak Lampir, namun demi sesuap nasi ia siap untuk melakukannya.
• Hari Guru Nasional 25 November, Inilah Lirik Lagu Hymne Guru Ciptaan Sartono, Ayo Kita Nyanyikan!
