BPost Cetak

Aksi Kreatif Siswa SMAN 1 Tanjung, Kiky Ajari Siswa Sulap Jelantah Jadi Sabun

Jelantah atau minyak sisa hasil penggorengan bagi sebagian orang merupakan bahan yang sudah tidak terpakai dan dibuang.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BPost Cetak
Banjarmasinpost Edisi Selasa (3/12/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jelantah atau minyak sisa hasil penggorengan bagi sebagian orang merupakan bahan yang sudah tidak terpakai dan dibuang. Namun, di tangan siswa SMAN 1 Tanjung, jelantah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai barang yang lebih berharga, diolah menjadi sabun.

Sabun padat dengan bentuk bunga, berwarna warni dan beraroma harum tidak akan yang menyangka bahwa berbagan dasar minyak sisa.

Kiky Astyana, guru Kimia dan Prakarya, mengatakan awal mula pembuatan sabun dari jelantah bermula saat ada salah satu dewan guru yang memberikan sebagai oleh-oleh dari temannya.

“Karena unik dan bisa dikerjakan oleh siswa maka kami mencoba membuat dengan berbagai referensi cara pembuatan, dan akhirnya berhasil,” ungkapnya.

Kiky mengatakan minyak sisa atau jelantah didapatkan dari siswa yang membawa dari rumah sisa hasil masakan orangtua. Bisa juga jelantah dari kantin warung sekolah yang memang tidak diperbolehkan lagi digunakan setelah tiga kali pemakaian.

Babak Baru Isu Perselingkuhan Nella Kharisma & Mantan Bupati Kediri, Rival Via Vallen Diperiksa

Si Palui: Salah Padatuan

Kakek Asra Tewas Ditabrak Lari, Unit Laka Ungkap Faktor Penyebabnya

LINK Live Streaming RCTI & Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Brunei Darussalam di SEA Games 2019

Jelantah biasanya berwarna keruh dan menghitam untuk menjernihkannya menggunakan bara api. Sebelumnya arang dipanaskan hingga menjadi bara dan dimasukkan kedalam jelantah yang telah diletakkan di tempat tahan panas.

“Untuk menjernihkan jelantah, bara api direndam selama tiga hari dan didiamkan di suhu ruangan,” ujarnya.

Saat jelantah sudah mulai jernih barulah bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun. Jelantah dicampur dengan air dan menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) atau biasa dikenal dengan soda kaustik,soda api atau sodium hidroksida.

NaOH terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Sebelum didiamkan bahan tersebut diaduk secara merata terlebih dulu.

“Ditambahkan juga pewangi dan pewarna sebelum dicetak, agar sabun lebih wangi dan memiliki warna yang menarik,” ujarnya.

Larutan yang telah dicampur pewangi dan pewarna dicetak menggunakan cetakan kue berbentuk bunga. Untuk cetakan sebenarnya opsional bisa menggunakan berbagai bentuk tergantung selera.

Cetakan didiamkan selama tiga minggu, tidak boleh kurang karena khawatir justru membahayakan karena menggunakan bahan yang berbahaya.

Sabun yang sudah jadi dibungkus menggunakan plastik putih sehingga bentuk dan warna sabun terlihat. “Kami berencana untuk menjual sabun tersebut namun masih percobaan,” ungkapnya.

Tabiat Ashanty Setelah Derita Autoimun Dibongkar Aurel, Putri Anang Hermansyah Tak Segan Ungkap Ini

BREAKING NEWS : Gowes Tengah Malam, Kakek 77 Tahun Asal Pasar Panas Tabalong Tewas Ditabrak Lari

Gara-gara Gaji, ART Sandra Dewi Pilih Undurkan Diri, Perlakuan Sohib Luna Maya Itu Ternyata Begini

Sementara karena bahan baku dari jelantah sabun hanya bisa digunakan untuk sabun cuci baju atau cuci piring. Tidak digunakan untuk sabun mandi apalagi sabun wajah karena kulit lebih sensitif.

Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung Wagimin mengatakan kegiatan ini sangat positif dan mendukung agar siswa memiliki keahlian dalam memanfaatkan barang yang tidak terpakai.

“Pemanfaatan barang tidak terpakai menjadi yang lebih bermanfaat terus dilakukan sebagai program sekolah sehat,” ujarnya. (Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved