Berita Nasional

Nadiem Makarim Batal Hapus UN 2021, Mendikbud : Tidak Dihapus Tapi Diganti dengan Asesmen Kompetensi

Nadiem Makariem mengklarifikasi kebijakannya. Ia menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN tidak dihapus, namun diganti dengan asesmen kompetensi.

Editor: Hari Widodo
Dari SMPIT Ihsanul Amal untuk BPost
Ilustrasi-Suasana saat ujian nasional berbasis komputer di SMPIT Ihsanul Amal  

BANJARMASINPOST.CO.ID -  Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait dengan penghapusan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021 langsung mendapat reaksi dari masyarakat Indonesia.

Ada yang mendukung kebijakan tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang menentangnya.

Nadiem Makariem  mengklarifikasi kebijakannya tersebut. Ia menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN tidak dihapus, namun diganti dengan asesmen kompetensi.

Hal itu ia sampaikan untuk mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021.

Balas Dendam Aurel Hermansyah Terungkap, Putri Ashanty & Anang Punya Pacar, Atta Halilintar?

Daftar Pernikahan Artis di 2019, Syahrini & Reino Barack, Citra Kirana & Rezky & Ammar Zoni & Ibel

VIRAL di Medsos Dua Wanita Cantik Mandi Sambil Berboncengan Sepeda Motor, Terungkap Asal Lokasinya

Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti UN dengan sistem penilaian baru.

"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, UN itu tidak dihapuskan.

Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku.

Paksaan Betrand Peto ke Sarwendah untuk Ucap Cinta ke Putra Ruben Onsu, Ini Upaya Kakak Thalia

Kegelisahan Rezky Aditya Saat Tidur Bareng Citra Kirana di Hotel Italia Terungkap, Ini Penyebabnya

Wajib Disambangi bagi Penyuka Steak, Hotel Mercure Berikan Diskon hingga 30 Persen

Lagi! Anang Marahi Ashanty yang Sakit Autoimun, Adik Aurel Hermansyah Sampai Tenangkan sang Ayah

Ahsan/Hendra Lolos! LINK Streaming TVRI BWF World Tour Finals 2019 Live YouTube BWF, Marcus/Kevin?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengklarifikasi terkait rencana penghapusan Ujian nasional (UN).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengklarifikasi terkait rencana penghapusan Ujian nasional (UN). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Insiden Raffi Ahmad & Nagita Slavina Nginap di Hotel Mewah di Belanda, Rafathar : Kan Ada Tikus

Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter.

Menurut Nadiem, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.

Ia pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti sistem UN.

"Yang dihapus itu adalah format seperti yang sekarang. Yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum," papar dia.

"Diganti, tapi dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," sambung Nadiem.

Mengenai asesmen kompetensi minimum dan survei karakter itu, Nadiem telah menjelaskannya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.

Terdapat tiga alasan UN perlu diganti dengan kedua pola penilaian tersebut.

UN dinilai terlalu fokus pada kemampuan menghafal dan membebani siswa, orang tua, serta guru.

 Selain itu, UN juga dinilai tidak menyentuh kemampuan pengembangan kognitif dan karakter siswa.

"Untuk menilai aspek kognitif pun belum mantap. Karena bukan kognitif yang dites, tapi aspek memori. Memori dan kognitif adalah dua hal yang berbeda," kata Nadiem di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

"Bahkan tidak menyentuh karakter, values dari anak tersebut yang saya bilang, bahkan sama penting atau lebih penting dari kemampuan kognitif," lanjut dia.

Kulit Syahrini Terkelupas! Istri Reino Barack Dicakar Saat Manggung, Incess : Sakit!

Paksaan Betrand Peto ke Sarwendah untuk Ucap Cinta ke Putra Ruben Onsu, Ini Upaya Kakak Thalia

Keengganan Puput Nastiti Devi Saat Hamil Anak Ahok BTP, Intip Penampilannya Saat Maternity Shoot

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Insiden Raffi Ahmad & Nagita Slavina Nginap di Hotel Mewah di Belanda, Rafathar : Kan Ada Tikus

Merdeka Belajar

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyampaikan terobosan kebijakan pendidikan yang akan dijalankan di masa kepemimpinannya.

Terobosan tersebut adalah kebijakan pendidikan yang disebutnya dengan istilah “ Merdeka Belajar”.

Kebijakan ini meliputi empat program pendidikan yang akan menjadi fokusnya.

Nadiem menjelaskan hal ini pada Rabu (11/12/2019). Empat fokus kebijakan Merdeka belajar terkait Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional ( UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.

1. USBN Pada 2020

Metode penyelenggaraan USBN mengalami perubahan.

USBN 2020 akan diselenggarakan hanya oleh sekolah.

Meski diselenggarakan oleh sekolah, USBN tetap berdasarkan kompetensi dasar yang ada pada kurikuum saat ini.

Tujuan USBN untuk menilai kompetensi siswa. Salah satunya diwujudkan dalam penilaian komprehensif seperti adanya portofolio dan penugasan, baik itu berupa tugas kelompok, karya tulis maupun yang lainnya.

Nadiem mengharapkan, kebijakan ini membuat guru dan sekolah lebih merdeka dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa.

Meski demikian, bagi sekolah yang belum siap, tidak akan dipaksakan.

"Ini harus saya tekankan bahwa ini tidak memaksakan untuk harus mengubah tes kelulusannya. Kalau sekolah itu siap untuk melakukan perubahan silakan. Sementara kalau sekolah ingin menggunakan format seperti USBN yang lalu itu juga dipersilakan," kata Nadiem.

Adapun anggaran USBN yang telanjur dialokasikan, akan dipakai untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.

2. Ujian Nasional

Nadiem berencana melakukan penghapusan ujian nasional pada tahun 2021 (Belakangan disebut bukan dihapuis, hanya diganti metodenya).

Dengan demikian, 2020 akan menjadi pelaksanaan UN untuk terakhir kalinya.

Sebagai penggantinya, penyelenggaraan UN tahun 2021 akan diubah menjadi Asessmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Komponennya terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) serta penguatan pendidikan karakter.

Kemampuan literasi serta numerasi dinilai sebagai komponen penting yang perlu diukur dan menjadi kompetensi minimum siswa untuk belajar.

Adapun, survei karakter menjadi tolak ukur untuk umpan balik demi perubahan siswa yang lebih bahagia dan lebih kuat asas Pancasila.

Kemendikbud dan Dinas Pendidikan akan melakukan survei karakter yang terkait implementasi gotong royong, level toleransi, tingkat kebahagiaan, dan tingkat perundungan di sekolah.

Pelaksanaan asesmen kompetensi dilakukan ketika siswa berada di pertengahan jenjang sekolah seperti ketika kelas 4,8 dan 11.

Kulit Syahrini Terkelupas! Istri Reino Barack Dicakar Saat Manggung, Incess : Sakit!

3. RPP Melalui Merdeka Belajar

Menteri Nadiem akan menyederhanakan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Beberapa komponen akan dipangkas. Guru akan memiliki kebebasan dalam memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP.

Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.

4. Sistem zonasi dalam PPDB

Sistem zonasi yang selama ini kerap menimbulkan permasalahan, pada tahun 2021 akan diubah oleh Nadiem.

Perubahan itu terutama menyasar para siswa berprestasi yang ingin bersekolah di sekolah favorit dan siswa kurang mampu.

Aturan yang akan ditetapkan, jika awalnya jalur prestasi hanya diberi kuota 15 persen, maka akan ditingkatkan menjadi 30 persen.

"Jadi bagi ibu dan bapak, para orangtua yang sangat bersemangat mem-push anaknya mendapatkan nilai baik dan prestasi baik, maka inilah kesempatan bagi mereka buat mendapatkan sekolah yang baik. Yang diinginkan oleh mereka," ujar Nadiem.

Sementara, persentase sisanya, 70 persen, digunakan untuk PPDB.

Sebesar 50 persennya diperuntukkan bagi sistem wilayah.

Untuk jalur afirmasi (siswa kurang mampu) diberi kesempatan 15 persen, dan jalur pindahan sebanyak 5 persen.

Untuk merealisasikan sistem zonasi tersebut, Nadiem menyatakan akan menyerahkan kepada kebijakan peraturan di daerah. Kemendikbud hanya menyiapkan ksi-kisinya.

Paksaan Betrand Peto ke Sarwendah untuk Ucap Cinta ke Putra Ruben Onsu, Ini Upaya Kakak Thalia

Daftar Pernikahan Artis di 2019, Syahrini & Reino Barack, Citra Kirana & Rezky & Ammar Zoni & Ibel

Lagi! Anang Marahi Ashanty yang Sakit Autoimun, Adik Aurel Hermansyah Sampai Tenangkan Ayahnya

Kegelisahan Rezky Aditya Saat Tidur Bareng Citra Kirana di Hotel Italia Terungkap, Ini Penyebabnya

 Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ujian Nasional (UN) Tidak Dihapus, Tapi Diganti dengan Asesmen Kompetensi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terobosan Merdeka Belajar Nadiem Makarim, Ubah Sistem Zonasi hingga Hapus UN"

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved