Berita Kotabaru
Napi di Lapas Kotabaru Diperiksa, Dinkes Temukan Ada Warga Binaan Terdeteksi HIV/AIDS
Selama 2019 ini, ada sekitar 40 orang yang terdeteksi terkena penyakit HIV/Aids di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Selama 2019 ini, ada sekitar 40 orang yang terdeteksi terkena penyakit HIV/Aids di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Dari jumlah data tersebut, di antaranya terdeteksi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kabupaten Kotabaru.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, H Akhmad Rivai, Sabtu (13/12/19).
Menurutnya, jumlah Narapidana di Lapas tersebut cukup banyak lantaran menampung dua Kabupaten yakni Kotabaru dan Kabupaten tetangga yakni Tanahbumbu.
• Nadiem Makarim Batal Hapus UN 2021, Mendikbud : Tidak Dihapus Tapi Diganti dengan Asesmen Kompetensi
• Terpilih Jadi Duta Lingkungan Hidup HSS, ini Tugas Luthfi Al Razib dan Rinanda Salsabila
• Mengaku Idap Kanker, Vidi Aldiano Minta Maaf & Doa ke Penggemar, Sebut Akan Segera Jalani Operasi
• Ini Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS di Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarbaru
• Tahun Baruan Menikmati Pemandangan Kota Banjarmasin Hanya Ada di Summer Bed n Breakfast
Sebelumnya, sudah ada kerjasama dengan Lapas Kotabaru untuk deteksi HIV/Aids terhadap warga binaan. Alhasil, dari pemantauan yang dilakukan, ternyata ada lebih dari satu orang yang terdeteksi.
" Kita kan ada kerjasama dan kami Dinkes lakukan Screening, dan benar adanya memang ada yang terdeteksi mengidam penyakit HIV/Aids di dalam LP," kata Rivai.
Disinggung terkait jumlah pastinya, Rivai tak mau menyebutkan. Namun dia hanya membenarkan ada, memang ada yang terjangkit. Apalagi, didalam lapas tidak hanya dari warga Kotabaru saja.
" Semua napi diperiksa dan potensinya memang ada. Dan bisa terjadi, ada hubungan suka sama suka sesama jenis di Lapas Kotabaru sehingga bisa terjangkit, karena melampiaskan nafsu birahinya, " katanya.
• Dana Pilkada 2024 Dianggarkan Bertahap, DPRD HSS Setuju Dicadangkan Rp 5 Miliar Per Tahun
• Harimau Kembali Serang Penduduk, Warga Desa Pajar Bulan Muaraeni Tewas Diterkam di Kebun Kopi
• Intens Tangani Perkara Tipikor, Kejari Banjar Dapat Apresiasi iIni dari Kejati Kalsel
Terkait itu, jajaran Dinas Kesehatan juga melakukan pengobatan rutin terhadap warga binannya yang terdeteksi. Pengobatannya pun dilakukan secara rahasia karena ditakutkan akan dijauhi warga binaan lainnya.
" Kita rahasiakan semuanya, dan tidak ada pengasingan juga. Tapi kami terus lakukn pengobatan itu terhadap warga yang terdeteksi, " katanya. (banjarmasinpost.co.id/man hidayat)