Berita Regional
Satu Bocah Tenggelam di Kali Bekasi Ditemukan di Bawah Jembatan, Satu Lagi Korban Dicari
Satu dari bocah tenggelam di Kali Bekasi berhasil ditemukan pada Jumat (13/12/2019) pagi.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pencarian yang dilakukan tim dari BPBD Kota Bekasi didukung masyarakat terhadap bocah tenggelam di Kali Bekasi Margahayu, Bekasi Timur pada Kamis (12/12/2019) sore membuahkan hasil.
Satu dari bocah tenggelam tersebut berhasil ditemukan pada Jumat (13/12/2019) pagi. Petugas BPBD pun, langsung mengevakuasi jasad bocah malang tersebut.
Sedangkan, satu korban tenggelam masih belum berhasil ditemukan. Tim masih terus melakukan pencarian.
Wakasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Karsono membenarkan, seorang korban bocah yang tenggelam di kali Bekasi sudah ditemukan.
Ia menyebut bocah tersebut bernama Irfansyah (12). Korban ditemukan sekitar pukul 07.30 pagi.
• Berkunjung ke Pasar Budaya Balida, Rasakan Sensasi Transaksi Jual Beli Gunakan Racah
• Nadiem Makarim Batal Hapus UN 2021, Mendikbud : Tidak Dihapus Tapi Diganti dengan Asesmen Kompetensi
• Wajib Disambangi bagi Penyuka Steak, Hotel Mercure Berikan Diskon hingga 30 Persen
• Lagi! Anang Marahi Ashanty yang Sakit Autoimun, Adik Aurel Hermansyah Sampai Tenangkan sang Ayah
"Tadi kita temukan di bawah Jembatan belakang RSUD Kota Bekasi. Korban ditemukan dalam keadaan tewas dan membiru," ungkap Karsono.
Karsono menerangkan, korban ditemukan pada radius sekitar 700 meter dari titik tenggelam.
"Warga yang awalnya temukan korban mengambang di air, kita datang untuk evakuasi," jelasnya.
Sedangkan temannya, Supri (11), masih belum ditemukan.
Pihaknya tengah melakukan proses penyisiran di sepanjang aliran Kali Bekasi.
"Supri masih dalam pencarian, diduga tersangkut lumpur dalam Kali Bekasi," duganya.
Ifansyah dan Supri adalah warga Mayor Oking, Bekasi Timur, Bekasi.
Anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Adit mengatakan, dua bocah itu tenggelam pada Kamis (12/12/2019) sore.
Tim SAR yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi telah melakukan upaya pencarian sejak kemarin.
"Kemarin kita langsung lakukan pencarian, tapi sampai malam belum ketemu," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2019).
Proses pencarian juga akan kembali dilakukan pada pagi ini.
Pencarian akan menggunakan peralatan lebih lengkap dengan radius pencarian lebih diperjauh.
"Kita maksimal pencarian hari ini agar segera ditemukan," ucapnya.
Adit menerangkan, dua bocah itu tenggelam setelah terpeleset saat sedang bermain di pinggir Kali Bekasi.
Adit menyebut warga sempat mengingatkan agar anak-anak itu tidak bermain di pinggir Kali Bekasi, karena arus air sedang deras.
"Sempat diingatkan, tapi malah tetap main."
"Kita berusaha kembali lakukan pencarian, kemungkinan sudah terseret jauh, semoga ditemukan hari ini," harapnya.
15 Tahun Belum Dikeruk
Normalisasi Kali Bekasi dinilai mendesak untuk segera dilakukan.
Sebab, kali ini adalah penyebab utama banjir di Bekasi.
Bahkan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyebut Kali Bekasi lebih mudah meluap ketimbang Kali Ciliwung.
"Kali Bekasi ini yang duluan meluap dan kerap banjir dari pada Ciliwung. Sedimentasi tanah di Kali Bekasi kian parah dari tahun ke tahun sehingga jadi dangkal," ujarnya kepada Wartakotalive, Kamis (19/9/2019).
Bambang menuturkan, terakhir Kali Bekasi dilakukan pengerukan sekitar 15 tahun lalu.
Pendangkalan itu semakin parah, sebab pemerintah tidak pernah mengeruk Kali Bekasi.
"Setahu saya ini sekitar 15 tahun enggak pernah dikeruk, idealnya itu kali tiap tahun dikeruk," ungkap Bambang.
Oleh karenanya, kata Bambang, pihaknya sudah siap melakukan normalisasi atau pengerukan.
Tapi, ia meminta pembebasan lahan harus terlebih dahulu diselesaikan pemerintah daerah.
"Kita tanggung jawab pengerukannya, pemda tanggung jawab pembebasan lahannya."
"Tapi ya itu, karena keterbatasan anggaran, jadi normalisasi ini enggak jalan-jalan sejak 2017 diwacanakan," paparnya.
Adapun alasan tidak dilakukannya pengerukan tiap tahun dikarenakan belum mendapatkan dana pemeliharaan.
"Agar dapat alokasikan dana pemeliharaan tiap tahun itu kan harus benar dulu."
"Misalnya tanggulnya benar dulu, kondisi prasarana penanganan banjirnya harus benar dulu."
Sungai Ciliwung juga karena belum benar, belum ada alokasi dana pemeliharaan," jelasnya.
Akan tetapi, karena mendesak, Kementerian PUPR bisa saja melakukan normalisasi atau pengerukan Kali Bekasi itu.
"Intinya kita sudah ada agenda ke depan buat normalisasi atau pelebaran Kali Bekasi, dan juga pengerukan."
"Maka kami minta pemda bantu selesaikan soal pembebasan lahan," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Arief Maulana mengatakan, pembebasan lahan untuk normalisasi itu terkendala anggaran.
Namun, pihaknya akan berusaha melakukan pembebasan itu dan menargetkan rampung akhir 2019 ini.
"Target tahun ini sudah harus tuntas. Kalau tahun ini tuntas, sehingga awal tahun depan bisa dimulai normalisasinya oleh BBWSCC," kata Arief belum lama ini.
Arief menuturkan, dana untuk pembebasan lahan akan dilakukan dengan berbagai skema.
Mulai dari menggunakan anggaran Pemkot, bantuan Pemerintah Provinsi, maupun pemerintah pusat.
"Kita akan usahakan pembebasan lahan selesai tahun ini, saya berharap agar proyek normalisasi ini bisa dimasukkan dalam rencana strategis Kementerian PUPR tahun 2020," paparnya.
Arief menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan kepemilikan tanah di sepanjang bantaran kali itu.
Hal itu dilakukan untuk memastikan tanah milik negara dan tanah milik perorangan di sana.
• Simak 7 Khasiat Buah Nanas, Cegah Peradangan hingga Kanker, Tips Kuno dari India Ini Bisa Dicoba
• Membangun Hutan dengan Sistem Online, Dinas Kehutanan Kalsel Belajar ke Finlandia
• Real Madrid vs Liverpool? Jadwal Undian (Drawing) 16 Besar Liga Champion, Live Streaming UEFA.com
"Kalau tanah perorangan kita akan hitung nilainya," jelas Arief.
Ia belum bisa memastikan besaran lahan dan nilai ganti rugi yang akan dibayarkan untuk tanah milik warga.
"Dinas Tata Ruang Kota yang lakukan pemetaan nilainya, belum bisa dipastikan, masih pemetaan dan akan dihitung kemudian," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Satu dari Dua Bocah yang Tenggelam di Kali Bekasi Ditemukan Tak Bernyawa, Temannya Masih Dicari
Penulis: Muhammad Azzam
