Berita Kabupaten Banjar

Harga Ikan Air Tawar di Banjar Naik, Selain Momen Tahun Baru Hal ini Turut Jadi Penyebabnya

Momentum hari-hari besar atau tahun baru memang cenderung selalu disertai lonjakan permintaan terhadap sejumlah barang, terutama bahan pangan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Pedagang ikan di Pasar Martapura sibuk beraktivitas. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Momentum hari-hari besar atau tahun baru memang cenderung selalu disertai lonjakan permintaan terhadap sejumlah barang, terutama bahan pangan.

Termasuk pada momen Natal dan Tahun baru 2020 di wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Beberapa jenis bahan pangan juga mengalami kenaikan meski tak terlalu signifikan, seperti telur ayam (ras mapun buras), beras, dan daging ayam.

Bahkan harga ikan air tawar juga turut naik.

Pantauan banjarmasinpost.co.id, Kamis (02/01/2019), ada beberapa jenis ikan air tawar yang harganya naik yakni, Ikan Nila, Mas, dan Ikan Haruan (Gabus).

Sebal Putri Ahok ke Veronica Tan Diungkap Saat Detik-detik Kelahiran Anak BTP dan Puput Nastiti Devi

Tiba-tiba Nikita Mirzani Mual Saat Syuting di Rumah Jeremy Teti, Sohib Billy Syahputra Kena Mistis

Niatan Selingkuh Ashanty dengan Penyanyi Ini Dibahas Anang Depan Aurel Hermansyah & Atta Halilintar

Penuturan salah seorang pedagang ikan di Kawasan Pasar Tradisional Martapura, Riza, sejak naiknya harga bukan cuma lantaran momen Natal dan Tahun Baru.

Tapi sejak kemarau beberapa bulan lalu yang dibarengi matinya ikan budidaya masyarakat di wilayah Kecamatan Karangintan.

Hal itu praktis berimbas pada stok yang terbatas.

Salah satunya ikan nila yang semula harganya hanya sekitar Rp 28 ribu per kilogramnya menjadi Rp 30 ribu.

Harga beli di tingkat petani pembudidaya pun telah menanjak.

"Sejak beberapa hari terakhir harga beli Ikan Nila pada pembudidaya juga masih mengalami kenaikan yakni sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 43 ribu sekilonya. Jadi, kami pun terpaksa menjualnya dengan harga hingga Rp 50 ribu sekilonya," aku Riza.

Meski sejak beberapa hari lalu harga ikan tawar di Pasar Tradisional Martapura mengalami lonjakan harga, namun permintaan masyarakat tetap tinggi.

"Sehari membawa sekitar tiga pikul (180 kilogram) Ikan Nila habis. Biasanya menjelang waktu salat maghrib sudah hampir ludes," aku Riza.

Mengenai hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar Jimmy mengakui adanya lonjakan harga ikan air tawar tersebut.

Seperti jenis ikan sungai yakni Haruan yang sebelumnya per kilogram harganya hanya Rp 65 ribu menjadi sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 105 ribu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved