Kalselpedia

Kalselpedia : Lihat Penampakan Sosok Putri Bulan di Menara Suar Tanjung Petang Kalimantan Selatan

Di Desa Muara Ujung (Muara Pagatan), Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu/Tanbu (Tanahbumbu, KBBI), Provinsi Kalimantan Selatan

Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/HELRIANSYAH
Nurdiansyah petugas Menara Suar Tanjung Petang, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID,BATULICIN - Di Desa Muara Ujung (Muara Pagatan), Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu/Tanbu (Tanahbumbu, KBBI), Provinsi Kalimantan Selatan, terdapat Menara Suar Tanjung Petang.

Menara Suar Tanjung Petang ini sudah berusia 110 tahun.

Sebagai bangunan peninggalan Kolonial Belanda, menyimpan kisah cukup menarik.

Walau sulit dinalar dengan akal sehat, namun itulah keadaanya.

Nurdiansyah, salah seorang petugas Menara Suar, menceritakan pengalamannya.

Selama lebih kurang tiga tahun bertugas, tidak jarang menjumpai penampakan sosok makhluk tak kasat mata.

Kalselpedia : Menara Suar Tanjung Petang Berusia 110 Tahun di Kalimantan Selatan

BREAKING NEWS: Belasan Siswa SDN-5 Bamaang Hilir Sampit Dilarikan RS Keracunan Kue Ulang Tahun

Keracunan Kue Ultah, Belasan Siswa SDN-5 Baamang Sampit Meraung Kesakitan, Satu Guru Ikut Dirawat

Tiga Orangutan Hasil Rehabilitasi Dilepasliarkan di Taman Nasional Katingan Kalimantan Tengah

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Kalimantan Tengah Layak Jadi Kampung Orangutan

Mati-matian Lahirkan Sendiri di Kos, Intan Nekat Potong Tali Pusar Sendiri Pakai Kater Meski Sakit

"Namanya Putri Bulan. Kalau dilihat, dia (Putri Bulan) anak dari pimpinan tentara Belanda," jelas Nurdiansyah.

Menurut dia, penampakan Putri Bulan, terkadang muncul ketika sore -menjelang senja.

"Biasa duduk di sebelah kiri pojok tangga naik rumah jaga eks tentara Belanda," ucapnya.

Tidak cuman itu, Nurdiansyah, terkadang pernah melihat penampakan seorang tanpa kepala.

"Pakaiannya putih, mungkin pakaian belanda. Bunyi orang jalan pakai sepatu, bersih-bersih (menyapu) sering. Biasa saja. Mereka tidak mengganggu. Asal tidak menantang atau takabur. Itulah suka dukanya," sambung Nurdiansyah. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved