Berita Tabalong
VIDEO Anita Salah Jadwal Tes CPNS, BKPP Tabalong Bakal Evaluasi Pelaksanaan Tes SKD
Anita Salah Jadwal Tes CPNS, BKPP Tabalong Bakal Evaluasi Pelaksanaan Tes SKD
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Kabupaten Tabalong telah memasuki hari terakhir, setelah tujuh hari dilaksanakan Computer Assisted Test (CAT) dimulai pada Rabu (19/02/2020).
Di hari terakhir test masih ada saja peserta yang gagal mengikuti tes karena kesalahan dalam melihat jadwal seleksi.
Seperti yang terjadi pada Anita warga Kecamatan Kelua.
Sejak pagi dirinya sudah berada di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tabalong.
Jarak yang ditempuhnya juga cukup jauh karena dari Kecamatan Kelua menuju tempat tes sekitar 30 kilometer.
Namun dia harus gagal mengikuti tes karena ada kesalahan dalam melihat jadwal, Anita seharusnya mengikuti tes pada Minggu (23/02/2020).
• VIDEO Bak Arena Offroad, Begini Kondisi Jalan Menuju Pedalaman Kecamatan Parasamasan
• VIDEO Polda Kalsel Menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Persiapan Haul Guru Sekumpul 2020
Kesalahan ini disebabkan adanya kesamaan nama dari peserta, karenanya untuk melihat jadwal tes yang menjadi acuan adalah nomer peserta ujian.
“Yang melihatkan jadwal suami, dan melihatnya dari nama dan ternyata ada kesalahan, ini adalah pertama kali mengikuti tes CPNS,” ujar Anita.
Terpisah Kepala BKPP Tabalong Wartoyo mengatakan ini adalah kali pertama Kabupaten Tabalong melaksanakan SKD secara mandiri.
Dan akan dilakukan evaluasi agar pada tahun berikutnya jika kembali menjadi penyelenggara bisa lebih maksimal.
BKPP menyediakan laptop sebanyak 160 unit, 150 digunakan untuk tes dan 10 unit untuk cadangan.
Ujian dimulai dari pukul 08.00 Wita dan dalam satu sesi memerlukan waktu selama 90 menit, dalam satu hari dilakukan sebanyak lima sesi.
Di Tabalong, peserta yang lulus administrasi dan bisa melanjutkan ke SKD berjumlah 4.256 peserta dan untuk hari terakhir dilaksanakan empat sesi.
“Dalam satu sesi setiap harinya tingkat ketidakhadiran peserta tidak mengikuti tes masih cukup tinggi, antara enam hingga tujuh orang, kami akan evaluasi lagi penyebabnya karena ini menyangkut kesiapan dari panitia penyelenggara,” ujarnya.
Panitia telah menyediakan fasilitas yang baik sungguh disayangkan jika ada peserta yang tidak bisa mengikuti seleksi.
Sedangkan untuk fasilitas dan teknis tidak ada kendala.