Wabah Virus Corona

Menangis dan Lemes Itu Ekspresi Karyawan Ramayana saat di PHK Dampak Wabah Corona

Parahnya lagi, lesunya aktivitas ekonomi karena pandemi Covid-19 sudah berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti yang terjadi di Depok

Editor: Didik Triomarsidi
AV Media
Ilustrasi: Ratusan karyawan Ramayana menangis setelah kena program PHK massal akibat wabah virus corona. 

Editor: Didik Triomarsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Semakin hari, dampak mewabahnya virus corona semakin terlihat. Dunia usaha banyak yang terpuruk dan tidak sedikit karyawan yang harus dirumahkan.

Parahnya lagi, lesunya aktivitas ekonomi karena pandemi Covid-19 sudah berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti yang terjadi di Depok, Jawa Barat.

Dati data Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Ramayana Depok menjadi perusahaan pertama yang melakukan gelombang PHK terhadap ratusan pegawai.

Bukan hanya pegawai asli, tetapi sejumlah pegawai dari gerai-gerai yang titip edar di Ramayana Depok juga terpaksa angkat koper.

Punya Istri Dua, Suami di Dubai Ini Kebingungan saat UEA Diberlakukan Jam Malam

Cara Dapatkan Rp 600 Ribu dari Program BLT bagi Warga di Luar Jabodetabek

Jus Buah Ternyata Bawa Masalah Bagi Kesehatan Anak, Ini 5 Alasannya

UPDATE Corona Tabalong, 58 OPD yang Kontak dengan Kluster Ijtima Gowa Bakal Dirapid Test

Suasana haru pun pecah di kalangan para pegawai ketika mengetahui bahwa mereka akan berpisah dan terkena PHK, sebagaimana viral di media sosial.

Dari aku instagram @undercover.id, terlihat ratusan karyawan Ramayana Depok menangis dan berpelukan karena sebentar lagi mereka berpisah dengan teman sekerjanya.

Bahkan ada karyawan yang lemes dan hanya bisa duduk karena membayangkan tak lagi bekerja dan menghasilan uang untuk hidup sehari-hari.

Limbung sebelum pandemi

PHK disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (7/4/2020).

"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19. Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia.

Manto sejauh ini mencatat ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK.

Keputusan PHK, kata Manto, diambil manajemen Ramayana Depok atas instruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup sementara 1-2 bulan toko mereka sambil memantau situasi.

"Ini dampak dari corona, karena bisnis kami memang dari sales untuk penggajian karyawan. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," kata Nukmal Amdar, Store Manager Ramayana Depok pada Senin (6/4/2020).

"Karena keputusan manajemen, ya harus dijalankan. Proses (PHK) minggu ini. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok," tambah dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved