Wabah Corona di Kalsel

Curhat Dokter Asal Banjarmasin Pasca Kontak dengan Pasien Positif Virus Corona

Curhat Dokter Asal Kota Banjarmasin Ini Lakukan Isolasi Mandiri Karena Berkontak Pasien Positif Virus Corona terbaru yang sebabkan Covid-19.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
wikimediacommons
Ilustrasi dokter. Ada 6 dokter meninggal dunia setelah menengani pasien corona. 

Editor : Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sudah 11 hari dokter N (24) asal Kota Banjaarmasin terpaksa harus terpisah dari buah hatinya yang baru berusia 14 bulan lantaran harus melakukan isolasi mandiri lantaran terdampak pasien Covid-19 atau Virus Corona.

N adalah salah satu dokter intensif di rumah sakit rujukan pasien covid-19 atau Virus Corona di Kota Banjarmasin.

Ibu satu anak itu pun membagikan ceritanya selama melakukan isolasi mandiri karena terdampak pasien Virus Corona atau Covid-19 di akun sosial medianya dan telah disukai 600-an lebih orang, Sabtu (11/4/2020).

BREAKING NEWS : Ada 5 Pasien Positif Covid-19 di Kalsel, 3 dari Kabupaten Batola

Cara Dapat Paket Internet Murah 50 GB Telkomsel, Kuota Gratis Indosat dan XL Masih Berlaku

Cara Login www.prakerja.go.id, Pastikan 3 Tahapan Ini untuk Syarat Kartu Prakerja

“N, maaf ya hasil swab pasiennya positif, kamu harus isolasi 14 hari,” begitulah ia membuka cerita di akun sosial medianya dengan menyertakan beberapa foto selama N melakukan isolasi mandiri.

Saat dihubungi Banjarmasinpost.co.id Minggu (12/4/2020), N mengaku terpaksa harus melakukan isolasi mandiri karena pernah melakukan kontak dengan pasien meninggal yang akhirnya dinyatakan positif covid.

Padahal sebelumnya yang mereka tahu bahwa pasien tersebut masuk rumah sakit dicurigai karena penyakit jantung.

Karena hal itu pula, N dan sebagian rekannya saat itu tidak mengenakan alat pelindung diri atau APD lengkap ketika menangani pasien. Terlebih, APD untuk penanganan covid 19 di rumah sakit tempatnya bekerja masih terbatas dan dalam proses pengiriman.

Akhirnya N dan teman-temannya tahu, baik pasien atau keluarganya tidak menceritakan dari awal riwayat perjalanan atau dengan siapa ia berkontak.

Mengetahui dirinya pernah berkontak dengan pasien yang positif covid 19, N langsung memilih untuk pindah dari rumahnya ke sebuah indekos. Ia tak mau hal-hal tak diinginkan terjadi pada keluarganya terutama sang bayi yang belum genap berumur 2 tahun.

N memutuskan mencari tempat tinggal yang tak jauh dari rumahnya dan selama 14 hari dirinya harus berdiam di sana.

Beruntungnya pemilik indekosnya juga begitu baik dengan N. Ia banyak membantu wanita itu selama mengisolasi diri.

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah virus corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta tim dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi virus corona.
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah virus corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta tim dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi virus corona. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi/pras)

Apalagi sang pemilik indekos itu juga begitu pengertian dengan posisinya saat itu.

"Dek sebaiknya kamu jangan kasih tahu ke tetangga yang mungkin nanya kalau kamu dokter, khawatirnya kejadian yang seperti di daerah lain soal tenaga kesehatan dialami di sini," cerita N menirukan ucapan pemilik kosnya.

"Alhamdulillah Ibu kosnya baik banget, beliau ngasih makanan dan pengertian juga," tambahnya.

Dukungan lain juga diterima N dari teman-teman dekat hingga teman di media sosialnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved