Berita Balangan
VIDEO Harga Karet Terus Turun, Petani Karet di Balangan Curhat ke Bupati
Saat tatap muka dengan Bupati Balangan sembari ngopi, Fahmi memaparkan kondisi karet yang saat ini harganya begitu rendah, bahkan mencapai Rp 3.500.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
Eiditor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Permasalahan murahnya harga karet di Balangan nampaknya telah dirasa oleh sejumlah petani karet. Di antaranya warga Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Fahmi.
Saat duduk bersama dengan Bupati Balangan, Ansharuddin, Kapolres Balangan, Ketua DPRD Balangan, Ahsani Fauzan, dan AKBP Nur Khamid di warung Kecamatan Awayan, Fahmi menyampaikan keluhan yang dirasa oleh masyarakat, Senin (13/4/2020).
Para jajaran pejabat di wilayah Balangan ini pun menjadi pendengar dan secara langsung menjawab pertanyaan dari warga.
Bupati Balangan juga sekaligus sosialisasi kepada masyarakat perihal pencegahan Covid 19 di Balangan.
Saat tatap muka dengan Bupati Balangan sembari ngopi, Fahmi memaparkan kondisi karet yang saat ini harganya begitu rendah.
• VIDEO Warga Perairan dan Buruh Pelabuhan Dapat Sembako dari Satpolair Polres Banjarmasin
• VIDEO Sepinya Toko Oleh-oleh Khas Kalsel di Banjarmasin
• VIDEO Penyebab Kecelakaan, Lubang Jalan Nasional di Tapin Ditanami Pohon Pisang
Bahkan mencapai Rp 3.500.
Ia yang terbiasa dengan harga Rp 5.000 atau Rp 5.500 merasa terdampak karena adanya Covid 19 yang membuat harga karet merosot.
Apalagi, pendapatan yang biasanya Rp 70.000 setiap penjualan karet, kini hanya Rp 40.000.
"Kalau dihitung-hitung, memang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi mau bagaimana lagi," ucap Fahmi.
Ia pun berharap adanya rencana Pemkab Balangan untuk memberikan bantuan dana pinjaman bisa cepat terlaksana, sebagaimana yang dipaparkan oleh Bupati Balangan, Ansharuddin kepada para warga.
Tentunya, menyikapi itu pula, pimpinan wilayah berjuluk Bumi Sanggam ini pun menerangkan rencana mereka perihal dana stimulus untuk petani karet yang bisa disalurkan melalui UPPB yang ada di Kabupaten Balangan.
"Jadi kami menyalurkan dana stimulus melalui tengkulak dan kami memberikan modal pada UPPB di kecamatan dan harga jangan sampai Rp 3.500, tapi lebih tinggi," ucap Ansharuddin.
Terangnya, dana tersebut bisa sebagai pinjaman modal yang digunakan oleh pembeli karet dan mengharuskan mereka untuk membeli karet hasil kerja dari penyadap karet di Balangan.
Sedikitnya ada kurang lebih Rp 13 miliar anggaran yang disiapkan. Peruntukannya baik pimjaman bagi tengkulak, atau petani karet yang ingin menjadi tengkulak.