Ketersediaan Daging Ayam di Kalsel
Harga Daging Ayam di Kota Banjarmasin Turun Akibat Kelebihan Stok
Penurunan harga daging ayam di Pasar Antasari Kota Banjarmasin dipicu oleh sedikitnya pembeli, sementara stok daging ayam melimpah.
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Harga daging ayam di pasar tradisional Banjarmasin mengalami penurunan.
Penurunan harga daging ayam tersebut dipicu oleh sedikitnya pembeli sementara stok daging ayam melimpah di pasaran.
Seperti yang terjadi di kawasan Pasar Antasari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Kamis (16/4/2020).
Banyak pedagang yang mengeluhkan turunnya harga daging ayam ditambah dengan sepinya pembeli beberapa waktu belakangan ini.
Hj Suriah, pedagang daging ayam di pasar tersebut mengatakan bahwa penurunan jumlah pembeli daging ayam, diduga oleh banyaknya rumah makan dan usaha-usaha pengguna daging ayam lain yang terpaksa harus ditutup beberapa minggu belakangan ini, akibat diterapkannya social distancing.
"Ayam gak laku jadi murah, sebelumnya sehari bisa laku sampai 80 ekor tapi sekarang paling cuma 20 ekor. Kebanyakan beli untuk dimakan sendiri, kalau dulu kan untuk jualan atau hajatan jadi beli banyak," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
• Disbunnak Kalsel Sebut Serapan Ayam Potong Turun 50 Persen Akibat Corona
• Efek Corona, Pedagang Ayam Ras Potong di Pasar Tradisional Banjarmasin Keluhkan Pembeli Sepi
• VIDEO Setok Daging Sapi/Ayam di Banjar Berlimpah, Harga Merosot Sejak Corona Mewabah
• Pakan Ternak Langka, Peternak Ayam di Kalsel Mulai Gelisah
• Broker Luar Bikin Repot Peternak Ayam Kalteng
Hal tersebut juga terjadi pada Asmi, ia mengatakan bahwa daging ayam dagangannya sudah mengalami penurunan harga mulai dari tiga atau empat hari yang lalu.
"Turun mulai dari tiga hari atau empat harian yang lalu dan yang beli juga sedikit. Harga turun yang beli juga turun," ucapnya.
Asmi mengaku sebelumnya ia bisa menjual daging ayam hingga 40 ekor perhari, namun saat ini ia hanya mampu menjual 15 sampai 20 ekor daging ayam setiap harinya.
Ia juga mengatakan berlimpahnya stok ayam di pasaran Banjarmasin kemungkinan diakibatkan oleh distribusi daging ayam ke daerah lain yang mengalami hambatan karena social distancing.
"Stok ayam menumpuk di Banjarmasin karena kan sekarang kemana-mana dibatasi, jadi pengiriman ayam ke daerah lain sepertinya juga terhambat," jelasnya.
Harga daging ayam saat ini berkisar antara Rp 20.000 sampai dengan Rp 30.000 per ekor setelah sebelumnya harga daging ayam berkisar antara Rp 35 ribu sampai dengan Rp 40.000 per ekor.
Hj Halimah pedagang lain menuturkan selain menjual daging ayam per ekor ia juga menjual daging ayam dengan hitungan per kilogram.
Meski demikian, harga daging ayam yang dijual per kilogram juga mengalami penurunan bahkan lebih murah. Harga daging ayam per kilonya saat ini dibanrol mulai dari Rp 17.000.
"Harga daging ayam turun jadi Rp 20.000 yang paling kecil, Rp 25.000 yang sedang, dan yang besar Rp 30.000 per ekor, kalau per kilogram malah lebih murah mulai dari Rp 17.000," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
