Wabah Virus Corona
Cara Refund atau Pembatalan Tiket Pesawat di Traveloka, Pegipegi & Tiket.com karena Pandemi Corona
Saat ini banyak maskapai menerapkan kebijakan refund tiket pesawat menggunakan voucher refund, buka pengembalian uang tunai
Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Akibat Virus Corona Covid-19, banyak penumpang yang terlanjur membeli akhirnya meminta refund atau pengembalian uang tiket pesawat.
Berikut kami sampaikan cara refund tiket yang sudah terlanjur dibeli di Traveloka, Pegipegi & Tiket.com.
Sementara itu, terkait refund tiket pesawat, Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia ( Astindo) mengeluhkan soal maskapai penerbangan yang tak memberikan refund tiket dalam bentuk tunai.
Menurut mereka, saat ini para maskapai menerapkan kebijakan refund tiket pesawat menggunakan voucher refund.
• Pelanggan 1.300 VA Bisa Dapat Token Listrik Gratis PLN 3 Bulan, Pemerintah Sedang Siapkan Hal Ini
Sekjen DPP Adtindo Pauline Suharno mengatakan, seluruh maskapai saat ini mengalami kesulitan likuiditas akibat minimnya angka penjualan dan masih terbebani dengan biaya operasional selama wabah corona melanda.
Sehingga, maskapai memutuskan untuk melakukan pengembalian tiket dengan menggunakan voucher refund (maskapai internasional) atau top up deposit (maskapai domestik).
“Penggunaan voucher refund membantu maskapai untuk menghemat cash yang harus dikeluarkan. Konsumen diharuskan untuk menunda perjalanan dan tidak membatalkan perjalanan,” ujar Pauline dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/4/2020).
Pauline mengaku sudah menyurati beberapa maskapai terkait hal ini. Namun, belum ada tanggapan dari maskapai terkait.
“Bagaimana jika maskapai tidak sanggup bertahan menghadapi gempuran kesulitan selama pandemic Covid-19? Apakah ada jaminan bagi pemegang voucher refund, maupun bagi pengusaha travel agent, uang tiket akan dikembalikan utuh?” kata Pauline.
Pauline mencontohkan, kejadian ini pernah terjadi saat maskapai Linus Air, Batavia Air, Adam Air berhenti beroperasi. Saat itu, seluruh dana refund konsumen dan top up deposit tidak dikembalikan kepada konsumen dan travel agent.
Akibatnya, puluhan miliar uang milik konsumen dan travel agent dianggap bagian dari aset maskapai tersebut karena mengendap di rekening banknya.
“Sangat disayangkan, baik konsumen maupun travel agent menjadi yang paling dirugikan dalam hal ini, maskapai penerbangan beroperasi bermodalkan uang milik konsumen dan travel agent,” kata Pauline.
Untuk itu ASTINDO meminta perhatian kepada seluruh maskapai agar mengembalikan refund tiket berbentuk dana yang ditransfer ke rekening customer/travel agent.
Bukan mengembalikannya dalam bentuk voucher ataupun deposit, karena dalam kondisi saat ini travel agent pun sangat membutuhkan dana tunai.
Berdasarkan data IATA (International Air Transport Association), tercatat penurunan volume penjualan tiket penerbangan lebih dari 90 persen dalam kurun waktu hampir tiga bulan (26 Januari-17 April 2020).