Berita Banjarmasin

Tidak Ada Penumpang, Sopir Angkutan Umum Berharap Ada Bantuan Sembako

Terdampak Covid-19, Sopir angkutan umum di Banjarmasin ini harapkan bantuan sembako

Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/mamang
Angkutan umum di Pal 6 Banjarmasin tidak lagi mendapatkan penumpang saat PSBB diberlakukn. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak mewabahnya virus corona di Kalimantan Selatan, perekonomian ikut terkena imbasnya, diantaranya supir angkutan umum, yang berada di sekitaran Jalan A Yani KM 6, Jumat (24/4/2020).

Muhkslis (62), seorang supir angkutan umum menceritakan setiap hari mangkal di Jalan A Yani KM 7, sejak ada wabah virus corona pendapatannya menurun drastis.

Dalam sehari ia hanya bisa mendapat tiga penumpang, ongkos satu orang penumpang Rp 5 ribu.

Sebelum ada wabah Covid-19 ia bahkan bisa mengumpulkan Rp 150 ribu dalam sehari.

Ikut Terdampak, Sopir Taksi Bandara Ini Berharap Ada Bantuan

PSBB di Banjarmasin, Sopir Angkot Semakin Khawatir Tambah Sulit Mencari Penumpang

615 Sopir Dapat Bantuan Polri Peduli Keselamatan, Terima Rp 600 Ribu Per Bulan

Sedangkan untuk kebutuhan bahan bakar setiap harinya membutuhkan sekira Rp 50 ribu.

Ditanya mengenai pengaruh PSBB terhadap jumlah penumpang, ia mengatakan tidak tahu sama sekali dikarenakan ada peraturan PSBB atau pun tidak, tetap tidak ada pengaruh terhadap jumlah penumpang karena sebelumnya sudah sepi dari penumpang.

"Tidak tahu sama sekali tentang PSBB, karena sebelumnya sudah sepi," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.

Ia berharap bisa mendapatkan bantuan berupa sembako dari pemerintah setempat. Agar mengurangi beban selama ada wabah virus Corona.

Ia menambahkan selama ini tidak mendapatkan jatah sembako, karena selama ada pembagian sembako ia dan rekan-rekan sesama supir angkutan tidak kebagian jatah.

Libur Sekolah hingga Ramadan, Sopir Angkutan Pelajar Turut Terdampak

Kisah Sopir Bus Perintis Takisung, Tetap Berangkat Meski Tanpa Penumpang

Hal yang sama dikatakan oleh Anang (55), seorang supir angkutan umum, selama ada covid-19 pendapatannya berkurang.

Saat ia terkadang mendapatkan Rp 30 ribu dalam sehari, sebelumnya mampu mengumpulkan Rp 50 ribu sampai dengan Rp 100 ribu. (banjarmasinpost.co.id/mamang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved