Wabah Corona di Kalsel
Satu Pasien Reaktif Covid-19 di Tala Remaja Belasan Tahun, Begini Kondisinya
Seluruh pasien telah ditangani di tempat karantina kesehatan terpusat di eks RSUD Hadji Boejasin (HB) di Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berupaya mengintensifkan penyisiran orang-orang yang rawan risiko terpapar virua corona (covid-19).
Penanganan terhadap mereka yang reaktif covid-19 sesuai hasil rapid test juga kian dimaksimalkan.
Seluruhnya telah ditangani di tempat karantina kesehatan terpusat di eks RSUD Hadji Boejasin (HB) di Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari.
Setidaknya 18 Orang Dalam Pemantauan (ODP) reaktif telah keluar hasil swab test-nya.
• Pose Tidur Zaskia Gotik dan Sirajuddin yang Baru Nikah Disorot, Foto Juga Direspons Luna Maya
• Dokumen Rahasia China Bocor, Intelijen Kuak Asal Mula Virus Corona dari Wuhan
• Belajar dari Rumah TVRI Tak Bisa, Guru SD Ini Ngajar Door to Door ke Rumah Murid: Tak Semua Punya Hp
Delapan negatif dan telah dipulangkan pada Jumat pekan tadi, sedangkan sepuluh orang terkonfirmasi positif covid-19.
Kesepuluh orang itu telah dipindahkan ke ruang isolasi di eks kamar VIP (Ruang Berlian).
Selain mereka, ada pasien positif lainnya yang lebih dulu dirawat di tempat tersebut.
Lalu, satu orang lagi yang dirawat di RSUD Hadji Boejasin di Saranghalang.
Koordinator Bidang Kesehatan di Fasilitas Khusus Covid-19 Eks RSUD HB Amy Hasan menuturkan saat ini di lokasi setempat yang ditangani sebanyak 18 orang.
"Terdiri dari 11 orang swab terkonfirmasi dan tujuh orang hasil rapid tes reaktif," bebernya, Senin (4/5/2020).
Bagaimana kondisi mereka? "Umumnya hanya bergejala ringan. Hanya batuk-batuk biasa. Tidak ada yang sesak napas," ucap dr Irwan Setiawansyah, dokter jaga pasien layanan khusus di eks RSUD HB
Ia menuturkan rata-rata pasien covid-19 tersebut berusia tua yakni antara 40 tahun hingga 60 tahun dan bahkan lebih.
Contohnya satu pasien positif yang sejak pekan silam dirawat di RSUD Hadji Boejasin di Saranghalang berusia 66 tahun.
Sementara itu pasien reaktif yang juga ditangani di eks RSUD HB, selain kalangan tua, juga ada yang masih berusia muda.
"Ada satu pasien reaktif yang usianya 17 tahun, laki-laki. Kondisinya stabil," sebut dr Irwan.
Apakah semua pasien yang ditangani di eks RSUD HB perempuan? "Ada satu perempuan berusia 39 tahun dari Sabuhur, Jorong," paparnya.
Dikatakannya, perempuan tersebut termasuk dalam klasifikasi Orang Tanpa Gejala (OTG), kondisinya juga baik atau stabil.
(banjarmasinpost.co.id/roy)