Wabah Virus Corona

Risiko Bunuh Diri di Jepang Bakal Semakin Banyak Akibat Stres Corona yang Berkepanjangan

Dampak penyebaran infeksi akan berkepanjangan dan risiko bunuh diri dapat menjadi lebih besar

Editor: Didik Triomarsidi
Pixabay/HASTYWORDS
Ilustrasi bunuh diri dengan overdosis. 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, TOKYO - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang berkepanjangan di Jepang diperkirakan akan semakin meningkatkan risiko bunuh diri di Negeri Sakura ini.

"Dampak penyebaran infeksi akan berkepanjangan dan risiko bunuh diri dapat menjadi lebih besar di masa depan. Ini perlu untuk memberikan dukungan keuangan seperti meningkatkan lingkungan (konsultasi) online agar dapat menerima konsultasi dengan benar," ungkap Yasuyuki Shimizu, perwakilan dari organisasi Pusat Promosi Penanggulangan Bunuh Diri Penunjang Kehidupan.

Dikhawatirkan jumlah orang yang mengalami kecemasan mental akan meningkat dan berakhir bunuh diri karena pengaruh virus corona baru.

Lebih dari 80 persen organisasi swasta yang menangani penanggulangan bunuh diri di Jepang terpaksa membatasi kegiatan mereka karena penyebaran infeksi.

Kopi Lokal Jadi Syarat Erick Thohir Kalau McDonald`s Mau Buka Gerai Lagi di Sarinah

UPDATE Corona Dunia 9 Mei: 4 Juta Orang Terinfeksi, WHO Khawatir soal Minuman Anti-corona

Daftar 8 Pejabat Eselon 1 yang Dilantik Nadiem Makarim, dari Prof Ainun hingga Prof Endang

Hal ini baru diketahui setelah ditemukan dalam survei kuesioner oleh kelompok pendukung tersebut.

Survei kuesioner ini dilakukan oleh asosiasi yang tergabung secara umum "Pusat Promosi Penanggulangan Bunuh Diri Penunjang Kehidupan" di Tokyo selama seminggu hingga tanggal 30 April 2020.

Organisasi ini menargetkan kelompok-kelompok swasta di Jepang untuk mengambil tindakan penanggulangan bunuh diri seperti konsultasi melalui telepon.

Lebih dari 80 persen dari 46 organisasi menjawab bahwa kegiatan mereka dibatasi karena penyebaran infeksi, dan 22 organisasi ke luar dari kegiatan mereka sama sekali.

Mengenai alasannya, karena hal tersebut membutuhkan konsultasi tatap muka, tidak cukup lewat online.

Dan untuk melakukan kegiatan di ruang tertutup untuk mencegah kebocoran informasi, sulit untuk melakukannya, karena tidak sesuai dengan tindakan terhadap apa yang disebut "3 kepadatan" pencegahan virus corona.

Akibatnya banyak organisasi sudah menutup kegiatan dan tidak ada lagi tempat untuk bekerja.

"Kami juga meminta pemerintah nasional dan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan seperti membangun lingkungan untuk pekerjaan jarak jauh dan mengamankan lokasi kegiatan sehingga konselor dapat berurusan cukup dari rumahnya," ujarnya.

Jumlah bunuh diri di Jepang saat ini per harinya sekitar 58 orang dengan berbagai cara.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 Berkepanjangan Meningkatkan Risiko Bunuh Diri di Jepang,

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved