Berita Kabupaten Banjar
TNI dan Pemkab Banjar Bongkar Jembatan Ambruk yang Membahayakan Warga
Bangunan sisa jembatan gantung dibongkar Pemkab Banjar dibantu TNI untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Jembatan gantung yang ambruk di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, puingnya mulai disingkirkan.
Jembatan itu ambruk Senin (18/5/2020) sekitar pukul 17.30 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sementara itu, terpantau saat Kamis (21/5/2020), jembatan dibongkar pada bagian lantai dan rangkanya oleh anggota TNI dan pekerja dari Pemkab Banjar.
Dikatakan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Solhan, kepada Banjarmasinpost.co.id, jembatan sudah tak memungkinkan untuk diperbaiki karena akan menelan anggaran yang sangat besar.
Karena itu, pihaknya terpaksa membongkar sisa bangunan jembatan yang ada. Pertimbangan lain, membahayakan warga yagn melintas atau perahu yang melintas.
"Bangunan sisa jembatan memang harus segera dibongkar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Selain itu, Bangunan sudah terlalu uzur untuk diperbaiki lagi," tambah Solhan.
• BREAKING NEWS Ambruk Jembatan Gantung di Desa Benteng Kecamatan Pengaron, Begini Kondisinya
• Jembatan di Kabupaten Banjar Ambruk, Begini Kondisi Para Korban
• Ini Dugaan Penyebab Jembatan Gantung Benteng Kabupaten Banjar Ambruk
• Ambruk Jembatan Gantung Desa Benteng Pengaron, Masih Terendam Sungai, Warga Khawatirkan Ini
• Jembatan Gantung Desa Benteng yang Ambruk Segera Dibongkar, Begini Nasib Jembatan Selanjutnya
Dengan bangunan jembatan yang dibongkar habis, warga harus melewati jembatan lain yang masih bagus meskipun jaraknya lebih jauh.
Sementara itu, Sekertaris Desa (Sekdes) Benteng, Ahmad Syarfai, mengatakan kepada Banjarmasinpost.co.id, memang jembatan mulai dibongkar. Namun ia tak tahu apakah akan dibangun kembali atau tidak.
"Kami tidak tahu juga, tahunya cuma dibongkar saja sekarang," ujarnya.
Memang jika akan dibongkar, lanjut Ahmad Syarfai, warga akan rela. Namun jika tak dibangun kembali, ia mengaku tidak tahu.
"Karena itukan jalan pintas bagi warga selama ini. Tapi semua tergantung kondisi keuangan Pemkab Banjar juga," tambahnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)